"Minal Aidin wal Faizin??"


Di hari pertama masuk kerja setelah libur idul fithri ini, saya akan mengupas tuntas tentang ucapan selamat pada hari raya, meskipun sudah lewat, tapi saya masih merasa ada yang mengganjal dihati kalau gak dituntaskan bisa bahaya.. :), sejak sebelum hari raya dengan maraknya kiriman ucapan selamat yang belum sempat dibalas, maka saya balas disini meskiput telat: Taqabbalallahu minna wa minkum, Kullu 'Aam wa Antum Bikhair, Minal Aidiin wal Faizin, Selamat Idul Fithri 1434 H.

Selain pembahasan tentang ucapan selamat secara umum, ada pembahasan khusus tentang frasa yang sangat terkenal dan umum diucapkan ditanah air Indonesia yaitu lafadz "Minal Aidin wal Faizin", karena banyak yang menggunakannya tanpa tahu maknanya, sebaliknya ada yang melarang dan menyalahkannya tanpa alasan yang kuat.

1- Ucapan Selamat
Seiring dengan semakin mudahnya cara berkomunikasi dan berbagi ilmu pengetahuan, maka akhir-akhir ini sudah banyak yang tahu tentang ucapan yang dicontohkan oleh para sahabat-sahabat Rasulullah ketika tiba hari raya Ied, yaitu ucapan: "TAQABBALALLAH MINNA WA MINKA/MINKUM"  تقبل الله منا ومنكم
Selain lafadz/ frasa di atas, ada banyak ucapan selamat yang biasa diucapkan sesama muslim, terutama di daerah arab ketika tiba musim raya, diantaranya:
- Eid Mubarak   عيد مبارك
- Eid Sa'eid   عيد سعيد
- Kullu 'Aam wa Antum Bikhair   كل عام وأنتم بخير
- Mubarak alaikum al Eid/ Syahr   مبارك عليكم الشهر/العيد
- 'Asaakum min 'Awwadah   عساكم من عوادة
- Minal Aidiin wal Faizin   من العائدين والفائزين
- Dll..

Jadi apa hukumnya mengucapkan selamat pada hari Idul Fithri/ Adha dengan ucapan selain "TAQABBALALLAH MINNA WA MINKA/MINKUM"  تقبل الله منا ومنكم ؟؟

- Saya hanya dapati seorang Seikh khalaf (kontemporer) yang menyetarakan ucapan-ucapan selain Taqabbalallah dengan bid'ah (tertolak dan tidak diterima) dan menyamakannya dengan perlakuan orang-orang yahudi yang menggantikan sesuatu yang baik dengan yang tidak baik أَتَسْتَبْدِلُوْنَ الَّذِيْ هُوَ أَدْنَى بِالَّذِيْ هُوَ خَيْرً
"Artinya : Apakah kalian ingin mengambil sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik.?"

- Sedangkan hampir semua ulama kontemporer lainnya, bahkan yang terkenal fatwa-fatwanya biasanya cukup ketat seperti Syeikh Bin Baz dan Bin Utsaimin, tidak sampai menjadikannya bid'ah.. detailnya:

- Syeikh Abdul Aziz bin Baz:
"Tidak apa-apa seorang muslim mengucapkan bagi saudaranya pada hari ied dengan ucapan" Taqabbalallahu minna wa minka a'malanassholihah" (Semoga Allah menerima dari kami dan kalian amal-amal sholih, Aku tidak tahu dalam hal ini suatu nash (dalil), tetapi seorang mukmin sepatutnya mendoakan untuk saudaranya dengan doa-doa yang baik" (Fatawa Bin Baz Jilid 13).

- Syeikh Ibnu Utsaimin:
"Memberi ucapan selamat pada hari raya hukumnya boleh, tidak ada lafadz khusus, tetapi apa yang biasa diucapkan orang maka boleh selama tidak ada kesalahan (dosa)".

Beliau menambahkan: "Memberi ucapan selamat hari raya telah dilakukan beberapa sahabat Radhiallahuanhum, dan seandainya pun mereka tidak melakukannya, maka hal itu adalah termasuk dalam hal
-hal yang biasa dilakukan manusia, memberi ucapan selamat sesama mereka karena sampai pada hari raya dan sempurna puasa dan qiyamnya".

Ketika ditanya: “Apa hukum jabat tangan, saling berpelukan dan saling mengucapkan selamat setelah shalat ied?” beliau menjawab: “Perbuatan itu semua dibolehkan. Karena orang-orang tidaklah menjadikannya sebagai ibadah dan bentuk pendekatan diri pada Allah. Ini hanyalah dilakukan dalam rangka adat (kebiasaan), memuliakan dan penghormatan. Selama itu hanyalah adat (kebiasaan) yang tidak ada dalil yang melarangnya, maka itu asalnya boleh. Sebagaimana para ulama katakan, ‘Hukum asal segala sesuatu adalah
boleh. Sedangkan ibadah itu terlarang dilakukan kecuali jika sudah ada petunjuk dari Allah dan Rasul-Nya’.” (Majmu’ Fatawa Rosail Ibni ‘Utsaimin).

- Syeikh Muhammad Al Munajjid:
"Jika seorang Muslim mengucapkan bagi saudaranya sembarang ucapan yang baik (pada hari raya), maka itu tidak apa-apa".

Beliau ditanya tentang hukum mengucapkan "Minal Aidin" dan kemudian jawabannya "Minal Faizin", beliau menjawab: Tidak apa-apa dengan lafadz ini, karena mereka maksud dengan Minal Aidin yaitu orang-orang yang hari raya akan kembali kepada mereka, sedangkan Minal Faizin (Termasuk orang-orang yang menang) yaitu menang di dunia dan di akhirat.

Dari pendapat Ulama yang lebih terdahulu, ada Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah, beliau ditanya tentang ucapan selamat pada hari raya dan yang biasa diucapkan dilisan manusia yaitu "Eiduk Mubarak" dan yang semacamnya, beliau menjawab: “Adapun tentang ucapan selamat ketika hari raya (ied) seperti sebagian orang mengatakan pada yang lainnya ketika berjumpa setelah shalat ied, “Taqobbalallahu minna wa minkum wa AHAALAHULLAHU ALAIKA” dan semacamnya, maka seperti ini telah diriwayatkan oleh beberapa sahabat Nabi. Mereka biasa mengucapkan semacam itu dan para imam juga memberikan keringanan dalam
melakukan hal ini sebagaimana Imam Ahmad dan lainnya. Akan tetapi, Imam Ahmad mengatakan, “Aku tidak mau mendahului mengucapkan selamat hari raya pada seorang pun. Namun kalau ada yang mengucapkan selamat padaku, aku akan membalasnya”. Imam Ahmad melakukan semacam ini karena menjawab ucapan selamat adalah wajib, sedangkan memulai mengucapkannya bukanlah sesuatu yang dianjurkan, dan bukan sesuatu yang dilarang. Barang siapa yang melakukan (mengucapkan selamat), maka sudah ada contoh. Dan barangsiapa yang meninggalkannya, ia pun memiliki contoh.”

Kesimpulan IMHO:
Kesimpulan dari pendapat-pendapat para ulama diatas, bahwa ucapan selamat pada hari raya adalah boleh dan termasuk hal-hal yang berkaitan dengan adat bukan ibadah, uacapan yang paling baik yaitu Taqabbalallhu minna waminkum, dan ucapan serta doa lainnya dibolehkan selama tidak ada hal yang bertentangan dengan syariat atau kesalahan (dosa).

2- Minal Aidin wal Faizin

Kita mulai dari beberapa "katanya":
a- Frasa Minal Aidin wal Faizin biasanya diucapkan bergandengan dengan frasa bahasa Indonesia Mohon Maaf Lahir Batin sambil bersalaman atau menyorongkan tangan.
b- Ada yang bilang bahwa frasa Minal Aidin wal Faizin hanya dikenal di Indonesia dan orang arab tidak ada yang mengerti.
c- Ada yang menolak frasa Minal Aidin wal Faizin, karena menganggap bahwa struktur kalimatnya tidak lengkap dan menyalahi bahasa Arab.
d- Ada yang bilang frasa Minal Aidin wal Faizin keliru, sebab dari segi makna kurang bagus dan rancu.

Mari kita kupas tuntas...

a- Minal Aidin wal Faizin # Mohon Maaf Lahir dan Batin 
Akhir-akhir ini semakin banyak yang tahu bahwa frasa Minal Aidin wal Faizin artinya BUKAN Mohon Maaf Lahir dan Batin, meskipun hal itu masih ramai dalam ucapan-ucapan selamat hari raya penggabungan dua frasa Minal Aidin wal Faizin # Mohon Maaf Lahir dan Batin, sehingga seakan-akan frasa Minal Aidin wal Faizin artinya Mohon Maaf Lahir dan Batin. Tentang arti dan asal usul frasa Minal Aidin wal Faizin kita akan bahas sambil jalan di paragraf-paragraf selanjutnya.

b- "Minal Aidin wal Faizin hanya dikenal di Indonesia dan orang arab tidak ada yang mengerti"..
Pernyataan ini biasanya dirujuk ke sebuah tulisan karya mantan wartawan majalah Tempo yang pernah menimba ilmu di sebuah negara arab bang Qaris Tajudin yang dibukukan dengan judul "Bahasa", atau kadang dirujuk ke pernyataan seorang ulama ketua MUI suatu daerah.. dan ada juga yang merujuk ke buku Lentera Hati karangan Prof. Quraisy Shihab.. lengkapnya beberapa pernyataan dari tiga narasumber itu berikut ini:
- Minal Aidin Wal Faizin tidak dikenal dalam budaya Arab.
- Minal aidin hanya dapat dimengerti oleh orang Indonesia.
- Kalimat ini (Minal Aidin Wal Faizin) tidak dikenal di Arab pada zaman sekarang, apalagi di zaman Rasulullah Saw.
- Minal aidin wal faidzin` tidak dikenal di dunia termasuk di negara-negara Arab karena itu hanya tradisi di Indonesia.
- Kalimat ini  tidak dikenal dalam struktur bahasa Arab.
- Frasa ini bisa ditemui dalam kamus bahasa Indonesia, tapi tidak ditemukan dalam kamus bahasa Arab, kecuali dalam lema kata per kata.
- Kalimat ini diambil dari bahasa Arab tetapi orang Arab sendiri juga tidak mengerti dengan kalimat "minal aidin walfaidzin".

I M H O...
Dengan tanpa menafikan hormat kepada para "alim ulama" dan para penulis terkenal yang menjadi rujukan... ini MHO tentang pernyataan-pernyataan di atas:
- Kalau tuan-tuan tidak tahu sesuatu perkara, bukan berarti bahwa perkara tersebut tidak ada.
- Mungkin frasa "Minal Aidin Wal Faizin" tidak dikenal di kampung arab yang tuan dulu tinggal dan bersosialisasi (itupun kalau tuan bersosialisasi), tapi di banyak kampung lain, frasa itu adalah frasa yang biasa diucapkan ketika hari raya, oleh orang arab asli bukan komunitas indonesia yang di arab saja.
- Masalah bahwa frasa itu tidak ada dalam (kebanyakan) kamus bahasa arab... benar sekali karena kebanyakan kamus adalah kamus kosakata bukan kamus idiom dan frasa.  Sebagaimana kita juga akan kesulitan menemukan sebuah frasa dalam bahasa apapun dalam kamus bahasa itu, kecuali dalam thesaurus khusus untuk frasa atau frasa finder.
- Dan bila kadang orang arab tidak faham ketika tuan atau orang Indonesia lainnya mengucapkan frasa ini di depan mereka, bukan langsung artinya bahwa mereka tidak faham, tapi bisa jadi karena cara pengucapan yang tidak sesuai dengan bahasa arab dan lebih dekat ke dialek Indonesia sehingga menyulitkan mereka memahaminya.
- Jadi... Frasa "Minal Aidin Wal Faizin" adalah dari bahasa arab, dan orang arab faham, juga menjadi frasa yang umum diucapkan ketika hari raya.
Berikut ini beberapa bukti:
- Saya sudah sebut di paragraf diatas tentang seorang Syeikh Muhammad Al Munajjid yang orang arab, ditanya orang arab juga tentang hukum mengucapkan "Minal Aidin dan Minal Faizin" linknya di sini: http://bit.ly/vG2dmd
- Ensiklopedia online paling terkenal bang Wikipedia pun menyebut frasa "Minal Aidin Wal Faizin" sebagai frasa yang biasa diucapkan sebagian besar bangsa arab pada waktu hari raya, link wikipedianya di sini: http://bit.ly/15u7ytH
- Dan kalau and cari arti frasa ini dalam bahasa arab di mesin pencari terkenal mbah google, anda akan jumpai kira-kira 169 ribu link dalam waktu 0.46 detik, seperti saya coba di sini: http://bit.ly/1boCq4A
- Jadi sekali lagi saya tegaskan... Frasa "Minal Aidin Wal Faizin" adalah dari bahasa arab, dan orang arab faham artinya, juga menjadi frasa yang umum diucapkan ketika hari raya.

c- Ada yang bilang: "Kalimat ini (Minal Aidin Wal Faizin) tidak dikenal dalam struktur bahasa Arab, struktur kalimatnya tidak lengkap dan menyalahi aturan bahasa Arab".

I M H O
Anda yang mengatakan hal diatas, silahkan anda belajar lagi bahasa arab level advance, biar tahu bahwa frasa Minal Aidin Wal Faizin, sesuai dengan struktur bahasa arab dan tidak menyalahinya, perkara
ia tidak lengkap, mari saya terangkan..
- "Minal Aidin Wal Faizin" adalah sebuah frasa bukan kalimat, atau dalam bahasa arabnya di sebut dengan "syibhul jumlah" yang terdiri dari "Jar' dan "Majrur".
- Syibhul Jumlah bagi para beginner sering disebut langsung sebagai sebuah khobar dalam sebuah misal:
زيد في البيت
زيد  I'rabnya adalah Mub'tada مبتدأ مرفوع
في البيت  Dalam level beginner bisa langsung di sebut/ di i'rabkan شبه الجملة جر ومجرور في محل رفع خبر. Untuk memudahkan.
Dalam level advance hal ini tidak bisa langsung diterima, karena Syibhul Jumlah adalah frasa yang harus berkaitan dengan kata/kalimat sebelumnya. Kata/kalimat sebelumnya bisa dan biasa dihilangkan.
Dalam kalimat diatas misalnya: زيد في البيت
Sebenarnya ada kata/kalimat yang dihilangkan dari kalimat diatas sebelum syibhul jumlah/ jar dan majrur, kata yang hilang itu bisa jadi adalah kata: :كائن atau يكون atau استقر atau مستقر atau yang lainnya.
Jadi lengkapnya:
زيد يكون في البيت
atau زيد كائن في البيت
atau زيد استقر في البيت
atau زيد مستقر في البيت
- Dalam banyak kasus, ketika percakapan sudah difahami artinya dan tidak perlu pengulangan, maka yang terucap hanya syibhul jumlah saja, dan kata atau kalimat lainnya dihilangkan semua, contoh dalam kalimat di atas:
زيد في البيت  Zaid di rumah.
Ketika seseorang bertanya misalnya أين زيد؟ Dimana Zaid?
Maka jawabannya bisa jadi lengkap: زيد في البيت
atau bisa saja karena sudah tidak perlu maka cukup mengucapkan في البيت dan itu sudah difahami.

- Kembali ke laptop... masalah frasa "Minal Aidin Wal Faizin" ini adalah frasa jar dan majrur yang sudah dihilangkan kata/kalimat sebelumnya karena sudah difahami bahwa ia bermakna do'a dan harapan, jadi lengkapnya bisa jadi:
Asaakum Minal Aidin Wal Faizin - عساكم من العائدين والفائزين
atau: Ad'uu lakum an takunu Minal Aidin Wal Faizin - أدعو لكم أن تكونوا من العائدين والفائزين
atau: Ja'alakumullahu Minal Aidin Wal Faizin - جعلكم الله من العائدين والفائزين
atau doa dan harapan lainnya yang berakhir dengan Minal Aidin Wal Faizin.

- Kesimpulannya... jadi saya tegaskan bahwa: Frasa "Minal Aidin Wal Faizin" sesuai dengan kaidah dan struktur bahasa arab serta tidak menyalahinya, ia lengkap dengan arti yang difahami yaitu doa dan harapan, kalimat do'a dan harapannya dihilangkan karena sudah cukup difahami.

d- Ada yang bilang "Frasa Minal Aidin wal Faizin keliru, sebab dari segi makna kurang bagus dan rancu."
Nukilan lengkapnya seperti ini: "Satu ucapan lagi yang keliru saat Idul Fithri, yakni ucapan “Minal ‘Aidin wal Faizin”. Ucapan ini dari segi makna kurang bagus. Arti dari ucapan tersebut adalah “Kita kembali dan meraih kemenangan”. Ini suatu kalimat yang rancu. Kita mau kembali ke mana? Apa pada ketaatan atau maksiat? Jika mengandung dua makna seperti ini hendaknya ditinggalkan. Karena bisa jadi orang memahami yang dimaksud adalah kita kembali pada maksiat. Artinya, ibadah hanya di bulan Ramadhan saja, setelah itu sah-sah saja untuk maksiat, sah-sah saja untuk tinggalkan shalat dan ibadah wajib lainnya. Akibat ucapan keliru, berujung pada amalan yang keliru."

I M H O
- Frasa yang lebih umum dipakai oleh orang-orang arab yang berarti sama dengan "Minal Aidin Wal Faizin", yaitu lafadz "Asaakum min Awwadah" arti perkatanya yaitu: Semoga kalian termasuk kembali.
Ketika sesama orang arab saling mendoakan dengan frasa ini atau dengan frasa Minal Aidin Wal Faizin, tidak ada yang protes dan tidak ada yang salah faham karena mereka tahu ini adalah doa untuk kebaikan dan umur panjang karena artinya lengkapnya:  Semoga kalian termasuk orang-orang yang kembali pada hari raya tahun depan" atau "Termasuk orang-orang yang hari raya dikembalikan kepada kalian tahun depan dengan kebaikan."

- Masalahnya ketika frasa ini diucapkan oleh orang Indonesia, ternyata terjadi penyelewengan atau lebih tepatnya pelebaran makna menjadi: Semoga kalian termasuk orang-orang yang kembali menjadi fithrah (suci dari dosa) dan kembali kepada Allah.

- Masalah ini ternyata berasal dari kerancuan makna "Idul Fithri" itu sendiri dimana Idul Fithri diartikan kembali menjadi Fithrah atau suci, sedangkan pemahaman yang lebih tepat yaitu bahwa arti Idul Fithri adalah sebagaimana hadits Rasulullah:
الصَّوْمُ يَوْمَ تَصُومُونَ وَالْفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ وَالأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّونَ
“Puasa (Shaum) adalah hari pada waktu kamu berpuasa, dan (Idul) Fithri itu ialah hari pada waktu kamu berbuka (makan). Dan (Idul) Adha (Hari raya menyembelih hewan kurban) adalah pada hari kamu menyembelih hewan”.
Jadi Idul Fithri adalah hari berbuka atau makan-makan, pelebaran makna Fithri yang dihubungkan dengan fithrah (kesucian) bisa dimaklumi karena berdasarkan hadits Rasulullah yang menjanjikan bahwa "Barang siapa berpuasa ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu" sehingga ia bisa kembali menjadi suci dari dosa.. Tapi, bisa jadi juga amal-amal ramadhan kita belum tentu diterima Allah dan menjadikan dosa-dosa kita diampuni, karena itu kita saling mendoakan Minal Aidin Wal Faizin, semoga kita bertemu dengan hari raya lagi tahun depan, yang pastinya kita bertemu dengan ramadhan sebelumnya.

- Kerancuan arti Idul Fithri ini pernah menimpa sahabat Pinot :) yang mendapat tugas membuat animasi iklan hari raya Idul Fitri, dengan pemahaman arti Idul Fithri khan Indonesianya, maka mas Pinot membuat animasi dengan latar belakang yang serba putih dengan arti kembali ke fithrah dan suci. Oleh bos nya ternyata diprotes, Idul Fitri kok putih gak rame, Idul fithri itu artinya makan-makan, rame-rame, makanya harus dibuat yang semarang dan berwarna-warni.. :)

- Maka IMHO dengan pemahaman yang benar tentang arti Idul Fithri dan makna doa Minal Aidin Wal Faizin, tidak ada lagi kerancuan dan salah faham tentangnya..

S.e.l.e.s.a.i

Diakhir pembahsan seputar Ucapan selamat hari raya dan frasa Minal Aidin Wal Faizin ini, saya rangkum dan ulangi point-point penting menurut pendapat saya yaitu:

Ucapan Minal Aidin Wal Faizin,
- Bukan Bid'ah.
- Bukan cuma budaya Indonesia.
- Dikenal oleh orang arab dan menjadi frasa umum yang diucapkan pada waktu hari raya.
- Benar secara bahasa dan arti.
- Artinya bukan Mohon maaf lahir batin.
- Tidak apa-apa diucapkan untuk memberi ucapan selamat dan doa kebaikan serta umur panjang pada hari raya.
- Arti lengkapnya: Semoga kalian termasuk orang-orang yang kembali pada hari raya tahun depan" atau "Termasuk orang-orang yang hari raya dikembalikan kepada kalian tahun depan dengan kebaikan" dan mendapatkan kemenangan di dunia dan akhirat"

Wallahu 'alam bisshowab

Kuwait 12-8-2013
Noor Aziz

24 komentar:

  1. Obat Penghilang Kutil Kelamin Atau Jengger Ayam mengatakan...

    I want to sleep, because it was tired of the comments to the blog pagerank. I hope my blog quickly rose in google, ameen  

  2. Cara Mengobati Miom Tanpa Operasi mengatakan...

    sorry I helped to establish the link, the website is very good and very useful article. good luck and success always.
    Cara Mengobati Miom Tanpa Operasi  

  3. Unknown mengatakan...

    Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

    Oh ya, di sana anda bisa dengan bebas mendowload music, foto-foto, video dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
     

  4. obat chikungunya mengatakan...

    terinakasih atas informasinya. artikel ini sangat bermanfaat bagi saya  

  5. obat radang panggul mengatakan...

    artikelnya bagus min sangat bermanfaat untuk saya  

  6. OBAT ALAMI MIOM mengatakan...

    Welcome to our WEBSITE, just on this occasion we will give away to your knowledge about Plants That Can Heal myoma uteri, well for those of you who want to know please to read the following article about Plants That Can Heal myoma uteri, happy reading :  

  7. mengobati gingivitis mengatakan...

    salam sejahtera sob, artikelnya bagus dan enak dibaca senang berkunjung ke sini  

  8. obatherbal radangpanggul mengatakan...

    nice post gan, artikelnya keren dan enak dibaca senang berkunjung kemari. saya tunggu postingan berikutnya  

  9. hilman awaludin mengatakan...

    hatur nuhun gan infona meni menarik pisan, mugi2 sing jadi manpaat kanu macana.  

  10. obatampuh parkinson mengatakan...

    salam sejahtera saya sampaikan kepada semua hadirin sekalian semoga bahagia selalu, artikel yanga agan sajikan sangat menarik dan enak dibaca senang dapat berkunjung kemari  

  11. obatbatu ginjal mengatakan...

    salam sejahtera saya sampaikan kepada agan agan semua sekalian semoga bahagia

    selalu, artikel yang agan sajikan sangat menarik dan enak dibaca senang dapat

    berkunjung kemari  

  12. obatherbal untukginjal mengatakan...

    salam kenal untuk agan agan semua semoga bahagia selalu, artikel yang telah disajikan ini sangat menarik dan enak dibaca senang bisa berkunjung kesini  

  13. obat asam urat dan pantangannya mengatakan...

    makasih atas infonya gan  

  14. obatherbal untukscabies mengatakan...

    post yang bagus min, adminnya sangat hebat saya kagum  

  15. obattradisional darahkental mengatakan...

    poin indah sama sekali, Anda hanya menerima merek baru reader. Apa yang akan Anda sarankan dalam hal posting Anda bahwa Anda membuat beberapa hari lalu? Apa tertentu?  

  16. CIRI-CIRI MATA SILINDER DAN PENGOBATANNYA mengatakan...
  17. Eye Care Softgel mengatakan...

    makasih yah untuk artikelnya  

  18. Apotek Herbals mengatakan...

    Terimakasih, Semoga Bermanfaat.  

  19. Obat Ejakulasi Dini Paling Mujarab mengatakan...

    Terimakasih, Semoga Bermanfaat  

  20. Obat BAB Berdarah Anak mengatakan...

    Terimakasih, Semoga Bermanfaat  

  21. Cara Mengatasi Penyakit mengatakan...

    Terimakasih, Semoga Bermanfaat  

  22. CARA MENGOBATI EJAKULASI DINI SECARA PERMANEN mengatakan...

    Rest when you are tired. Refresh and renew themselves, body, mind, and spirit. Then back to work  

  23. Anonim mengatakan...

    “Tuhan memberikan kamu hidup, bukan karena kamu membutuhkannya melainkan sesorang membutuhkan mu”

    Obat GERD
    Obat Ampuh Untuk GERD
    Obat Epilepsi
    Obat Herbal Lipoma
    Obat Jantung Anak Bocor  

  24. Unknown mengatakan...

    Sy tidak tau apa ini cara kebetulan saja atau gimana. Yg jelas sy berani sumpah kalau sy berbohon. Kebetulan saja buka internet dpt nomer ini +6282354640471 Awalnya memang takut hubungi nomer trsbut. Setelah baca-baca artikel nya. ada nama Mbah Suro katanya sih.. bisa bantu orang mengatasi semua masalah nya. baik jalan Pesugihan maupun melalui anka nomer togel. Setelah dengar arahan nya bukan jg larangan agama atau jlan sesat. Tergantung dri keyakinan dan kepercayaan sja. Syukur Alhamdulillah benar2 sudah terbukti sekarang.  

Posting Komentar


 

Yang Mampir Berteduh

Link Menarik

Kuwaitana

Panduan prosedur pengurusan visa family ke Kuwait... lengkap disertai gambar...mantap selengkapnya disini

Blog paling lengkap dengan segala informasi tentang Kuwait: Bahasa, mata uang, iklim, sosial budaya, jam kerja dan libur, sekolah, hotel, tempat makan dan restaurant, rekreasi, living cost, prosedur visa, civil ID, residency permit, driving liscense.. dll..sayang gak dibuka kolom koment... selengkapnya disini

Indonesiana

Belum nemu blog Indonesia yang pas...jadi ngunjungi profile kami dulu yah..:)

View my complete profile

Duniana

Play and Learn Activities for baby...bagus2

selengkapnya disini

Blogroll

Silaturrahim



Free shoutbox @ ShoutMix
Powered by IP2Location.com

Komentar



K2 Template by: geckoandfly3 Column by: k2ModifyBloggerized n Skinned by: Az&fA