Hari ini telah tertumpah darah, seekor kambing tanda persembahan, dan tebusan atas jiwa yang tergadai, tepat hari ke empat belas lahirnya jiwa suci putri kedua kakami.. Yang lahir tepat lima tahun di hari ulang tahun pernikahan kami, sebagai hadiah tak terkira Ilahi...
Alhamdulillah, syukur kami pujikan kepada Allah
Buah hati InsyaAllah kami beri nama : Afra Karima Aziz
Semoga menjadi anak yang sholihah, seperti shohabiyah Afra binti Ubaid ibu para Syuhada...
Seperti putri pertama kami Asiya Najla Aziz, nama putri kedua kami ini juga satu kata yaitu Afra.
Sedangkan nama kedua dan ketiga berarti anak saya (Aziz). Kalau yang pertama Najla Aziz, yang kedua ini Karima Aziz, dua-duanya berarti: anaknya Aziz, Najla dan Karima mempunyai arti yang sama digunakan untuk kata Binti atau anak perempuan, jadi Asiya anaknya Aziz dan Afra Anaknya Aziz. Kita lengkapkan keduanya jadi tiga nama, supaya kalau insyaAllah diberi rizki jalan-jalan ke eropa, gak bikin bingung petugas imigrasi yang memaksa nunjukin surat lahir seperti cerita wong jowo yang nama anak anaknya blonthang blontheng ini (piss mas ardi..hehehe).
Kenapa Afra?
Kata afra adalah kata sifat untuk sesuatu yang mempunyai warna putih, tapi bukan putih seperti susu, putihnya seperti putih pasir (padang pasir) atau seputih rembulan purnama pada tanggal 13 Hijriah. Dan banyak langsung diartikan dengan padang pasir putih atau bulan purnama tanggal 13. kalau untuk nama perempuan berarti perempuan yang kulitnya putih.
Bukan hanya karena arti kata yang berisi doa semoga Afra nanti jadi wanita yang berkulit putih (konotasi untuk wanita cantik), kami menamakannya, tapi karena ingin supaya ia bisa meneladani salah seorang shahabiyah yang bernama Afra yang terkenal dengan julukan Ibu para Syuhada.
Afra Ibu para Syuhada
Paling tidak ada dua orang shahabiyah (sahabat rasulullah) yang bernama Afra, yaitu: Afra binti Assakan, dan Afra binti Ubaid. tapi yang lebih terkenal diantara mereka yaitu Afra binti Ubaid, yang bernama lengkap Afra binti Ubaid bin Tsa'labah Annajjariyah AlAnshariyah.
Afra ini mempunyai kisah unik yang jarang terjadi, ia mempunya 7 anak laki-laki dari 2 suami setelah 3 kali pernikahan dan dua kali perceraian.
Menikah di madinah sebelum Islam dengan AlHarits bin Rufaah dan lahir dua Putranya Muadz dan Muawwidz. Kemudian dicerai oleh Alharitz dan pergilah Afra ke Mekah dan menikah dengan suami keduanya Albakir bin Adiy, maka lahirlah 4 putra lainnya yaitu: Khalid, Iyas, Aqel dan Amer.
Kemudian ia diceraikan oleh AlBakir dan kembali ke Madinah, disana ia dinikahi kembali oleh suami pertamanya Alharits dan lahirlah putra ketujuhnya yaitu Auf.
Ia dan ketiga putanya yang di Madinah masuk Islam sebelum Hijrah sehingga mereka termasuk maum Anshar.
Sedangkang 4 putranya yang di Mekah termasuk orang- orang yang pertama masuk Islam dikalangan sahabat dan belajar di rumah Arqam bin Abil Arqam dan berhijrah ke Madinah sehingga mereka termasuk kaum Muhajirin.
Salah satu kelebihan Afra yang tidak dimiliki sahabat dan shahabiyah lainnya yaitu bahwa anak-anaknya yang berjumlah tujuh itu mereka semua ikut dalam perang Badar bersama Rasulullah, dan tiga diantara mereka mati syahid pada perang Badar yaitu Muawidz, Auf dan Aqel.
Dan dalam sejarah tiga anak Afra yang lahir di madinah terkenal dengan anak anak Afra, tidak seperti adat bangsa arab yang nasabnya dinisbahkan kepada ayah mereka, sedang mereka terkenal dengan nisbahnya kepada ibunya Afra menjadi yaitu Muadz bin Afra Muawidz bin Afra dan Auf bin Afra.
Kisah anak-anak Afra dalam perang badar ini sangat terkenal karena dua diantara mereka ikut serta membunuh Fir'aunnya umat nabi Muhammad yaitu Abu Jahal. Hal ini dikisahkan oleh salah seorang Sahabat Abdurrahman bin Auf dalam hadits yang diriwayatkan Bukhori (No: 3141) dan Muslim (No:4668) berikut ini:
”Sesungguhnya Aku sedang berdiri dalam barisan perang (pada perang Badar), kulihat disebelah kanan dan kiriku dua anak anak kamum Anshar. Aku berharap, seandainya yang ada di sisiku itu adalah orang yang lebih kuat dari mereka, ketika aku sedang berpikir demikian, salah seorang anak memberiku isyarat dan bertanya, ”Paman, kenalkah Paman dengan Abu Jahal?” Jawabku, “Ya aku mengenalnya, apa urusan kalian dengannya?” Ia berkata “Aku mendengar, ia selalu mencaci Rasulullah SAW. Demi Allah yang nyawaku berada ditangan-Nya, jika aku melihatnya aku tidak akan membiarkannya lepas dariku, Ia yang mati dahulu atau aku.” Aku sangat kaget dengan jawabannya itu, dan anak yang kedua pun memberiku isyarat dan bertanya bertanya seperti yang pertama, dan mengucapkan hal yang sama seperti yang pertama. ketika aku melihat abu Jahal sedang berkeliling, aku pun berkata kepada kedua anak itu. ”Lihat, orang yang kalian tanyakan sedang berjalan.” Mendengar ucapanku, kedua anak itu langsung bersegera menuju Abu Jahal dengan pedang mereka dan keduanya memukul Abu Jahal sampai jatuh (mati), kemudian mereka memberikan kabar itu kepada Rasulullah, maka Rasulullah bertanya: "Siapa diantara kalian yang membunuhnya?" masing masing merka berkata: "Aku yang telah membunuhnya". Maka Rasulullah bertanya: "Apakah kaliah telah bersihkan pedang kalian?" "Belum" jawab mereka. Maka Rasulullah melihat kedua pedang mereka dan berkata: "Kalian berdua telah membunuhnya". dan harta rampasan dari Abu jahal diberikan kepada salah satu dari mereka yaitu Muadz bin Amru bin Jamuh. Meraka berdua yaitu Muadz bin Afra dan Muadz bin Amru bin Jamuh.
Dalam riwayat lainnya dikisahkan bahwa saudara Muadz yaitu Muawidz bin Afra ikut melukai Abu jahal setelah terjatuh dan kemudian datanglah Ibnu Mas'ud yang memenggal kepala Abu jahal dan membawanya kehadapan Rasulullah.
Rasulullah kemudian berdo'a: Semoga Allah merahmati kedua anak Afra, kereka telah ikut serta membunuh Fir'aun umat ini.
Sedangkan anak anak Afra yang lainya, mereka semua gugur sebagai syuhada dalam perang perang yang berbeda: Khalid gugur dalam peristiwa Yaumurraji' yaitu kisah 10 orang sahabat Rasulullah yang gugur di sumur Raji' pada suku Hudail, setelah mereka bekerja sama dengan dua suku Adzl dan Qarah berpura- pura meminta rasulullah untuk mengirimkan sahabat- sahabatnya mengajari mereka agama islam, tetapi setelah sampai sumur Arraji' mereka malah diserang oleh Hudail dan diantara meraka adalah Khalid.
Amer gugur dalah peristiwa Bi'ir Ma'unah, peristiwa yang hampir sama dengan Yaumurraji' tentang pengkhianatan sebuah suku yang pura-pura minta kepada rasulullah untuk mengirimkan sahabat sahabat yang bisa mengajari meraka agama Islam. Dua peristiwa terjadi setelah kekalahan kaum muslimin di Uhud yang menjadikan suku suku Arab lain berani berperang dengan kaum muslimin. Peristiwa dimulai dari permintaan Amir bin malik kepada rasulullah untuk mengirimkan da'i da'i menyebarkan Islam pada suku suku Najd, rasulullah masih ragu ragu karena peristiwa Yaumurraji' di Najd, tapi kemudian Abu Bara memberikan jaminan kepada rasulullah. maka rasulullah mengirimkan 70 orang sahabatnya yang terkenal sebagai Qurra (Pembaca dan penghafal Alqur'an), setelah sampai Bi'r Ma'unah, meraka diserang oleh suku suku najd diantaranya suku Salem, Ra'lan dan Dzakwan. dan gugurlah semua sahabat nabi yang para penghafal qur'an itu, berita ini membuat rasulullah dan semua sahabat di madinah sangat bersedih sehingga rasulullah selama sebulan penuh membaca do'a qunut nazilah dalam sholat lima waktu.
Sedang anak Afra yang lainnya yaitu Iyas, gugur dalam peristiwa yamamah, yaitu peperangan antara kaum muslimin dengan para pengikut nabi palsu Musailamah Al Kadzzab pada jaman Khalifah pertama Abu bakar Assiddiq.
Sedang Muadz bin Afra, meninggal setelah wafattnya khalifah ketiga Utsman bin Affan, kurang jelas dalam peristiwa apa.
Karena tujuh anak anaknya gugur sebagai syuhada membela agama islam, maka Afra dikenal dengan julukan Ibu para Syuhada.
Dalam sejarah, ada satu lagi wanita yang terkenal sebagai Ibu para Syuhada, bahkan kalau disebut julukan Ibu para Syuhada, maka yang lebih diingat orang adalah beliau yaitu Al Khansa yang bernama asli Tamadhur binti Amru bin al-Haris bin asy-Syarid, yang terkenal sebelum Islam sebagai wanita yang paling ahli syair (puisi). Dikenal sebagai Ibu para Syuhada setelah Perang Qadisiyah dimana keempat anak-anaknya yaitu Amra, Amru, Mu'awiyah dan Yazid semuanya syahid dalam perang tersebut.
.....
Demikian sekilas sejarah tentang Afra, ibu para syuhada...
semoga Afra putri kami bisa menauladaninya dan menjadi anak yang sholihah sepertinya.. amiin..
Label: azfa, cerita abi, islami
10 komentar:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mabruk, pak Azis semoga menjadi putri putri yang solehah. Eid Mubarak - Minal Aidin Wal faizin, semoga tambah berkah. Ardi
http://ardisfamily.blogspot.com/
Blog dan artikelnya bagus, komentar juga ya di web blog saya www.when-who-what.com
suatu pilihan nama yg sangat bagus. berbahagilah org tua yg mempunyai anak shaleh dan shaleh.
Mantabs pesan dan kesannya...artikle yang bagus gan, kunjungan n salam kenal gan...
http://apb04unej.blogspot.com/2011/02/aang-gunaifi.html (Aang Gunaifi)
http://www.nathansaputra.org (SEO Services)
Lovely photo, very cute child Selamat Datang!
info yang keren gaan,,
salam kenal yaa,,, :)
artikelnya menarik juga, semoga bermanfaat
salam kenal ya gaan.. :)
makasih ya udah share..sangat bermanfaat
artikelnya oke gaan........ ??? mantaaaaappppp........
Ada yang tau kapan wafatnya?