waha Oase AzfaazfA

Allahu Akbar Ahamdulillah, satu lagi seorang hamba Allah mendapatkan hidayahNya, setelah mengucapkan dua kalimat syahadat diatas maka dihapuskanlah semua dosa-dosanya yang telah lalu dan dimulailah lembar-lembar hidupnya seperti kertas putih yang masih kosong.
Abdullah, seorang pelayan berkebangsaan India disebuah bakala (warung-red) telah tinggal dikuwait selama enam bulan, dengan ikhlas dan tanpa ada paksaan dari orang lain menyatakan keislamannya. Setelah ditanyakan kepadanya apakah hal-hal yang menyebabkannya masuk islam , maka dia bercerita.

“Agama saya sebelumnya adalah agama Hindu dan lingkungan tempat tinggal saya di India semuanya orang Hindu. Setelah saya ke Kuwait dan tingal dilingkungan orang-orang yang kebanyakan muslim, maka saya menemukan perbedaan yang sangat jauh dari segi muamalah/pergaulan dengan sesama manusia. Saya menemukan bahwa orang-orang islam terutama orang-orang dari Negara Syiria yang sering berbelanja di tempat saya berkerja, mereka sangat menghormati orang lain tidak membeda-bedakan, lemah lembut dalam tutur kata dan perbuatan dan tidak pernah berbohong. Sehingga ketika diantara mereka ada yang mengajak saya untuk masuk agama Islam saya sungguh tertarik dan pada hari ini dengan kesadaran saya masuk agama islam.”
Subhanalah! Dengan contoh akhlak islami dalam pergaulan bisa menjadi pintu bagi hidayah Allah kepada hambanya. Allahu Akbar! Akhlak adalah bahasa global yan tidak perlu diucapkan. Bahasa yang tidak pernah lekang oleh zaman. Bahasa yang difahami semua orang. Bahasa akhlaklah yang dipakai oleh rasulllah dan para sahabatnya dalam berdakwah sehingga belia diberi julukan Al-amin (yang dapat dipercaya).

Itulah bahasa yang dipakai oleh para pedagang-pedagang dari bangsa arab yang menyebarkan agama islam sampai ke tanah air kita dan keseluruh pelosok nusantara ribuan tahun silam. Coba kita bayangkan seandainya untuk berdakwah meraka hanya mengandalkan bahasa lisan, bahasa arab atau bahasa daerah masing masing wilayah di Indonesia dan nusantara, berapa lama waktu yang akan diperlukan untuk mempelajari bahasa-bahasa itu baru kemudian menyampaikan dakwah islamnya? Kita saja yang sudah setahun, dua tahun, lima tahun atau bahkan ada yang sudah belasan bahkan puluhan tahun di Kuwait, yang setiap hari mendengar dan bergaul dengan orang-orang yang berbahasa arab, kira-kira berapa persen pemahaman kita ketika mendengarkan khutbah jum’at atau ceramah berbahasa arab?
Tetapi karena yang dipakai adalah bahasa akhaq, bahasa global yang dipahami oleh semua orang, maka dalam waktu yang tidak begitu lama, islam dapat tersebar di peosok-pelosok nusantara. Jujur, amanah, tidak berbohong, lemah lembut dalam perkataan dan perbuatan, mengormati sesama manusia dan tidak membeda-bedakan warna kulit, pangkat,keturunan, itulah bahasa-bahasa yang dipakai mereka dalam berdakwah. Memberikan contoh nyata ajaran-ajaran islam dalam kehidupan sebenarnya. Bukan hanya ucapan, seruan dan ajakan tapi praktek nyata dari inti ajaran islam. Sehingga hasilnya seperti yang kita rasakan dapat kenal islam sejak masa kecil kita.

Saudaraku…mari kita renungkan, seberapa besar akhlak-akhlak kita yang mencerminkan ajaran islam, seberapa besar kita mempraktekkan inti-inti ajaran islam dalam pergaulan kita di masyarakat. Mari kita mulai mempraktekkannya. Kita terapkan akhlak-akhlak islami dalam pergaulan kita dengan semua orang, sehingga mungkin saja kita akan menjadi pintu bagi terbukanya hidayah Allah bagi seorang hamba.