لاَ لاَ تَقُــــــــــــوْلُوْا وَدَاعـــــــــــــًا
بَلْ قُوْلُــــــــــوْا إِلَى الّلقـــــــــــــَاء
إِنْ لَمْ يَكـــــــنْ فَوْقَ الثَّــــــــــــــرَى
فَبِجَــــــــــنَّةِ رَبِّ السَّـــــــــــــــمَاء.
Terjemahannya:
"Jangan katakan selamat tinggal!"
"Tapi katakan sampai jumpa lagi!"
"Jika tidak diatas bumi ini"
"Maka di Surga Allah pemilik langit" InsyaAllah...
Bait diatas adalah lirik sebuah nasyid bahasa Arab, yang aku hafal sudah sepuluh tahunan yang lalu, tapi maknanya selalu berulang-ang aku alami...
Terutama ketika tiba saatnya untuk berpisah dengan sahabat, teman-teman kita tercinta...
Dan bait-bait inilah yang aku ucapkan kemarin malam (6/6/2006), ketika diminta memberikan pesan dan pesan untuk melepas kepulangan akhi Bahrudin Malik (Abu Abdullah), yang telah resign dari pekerjaannya sebagai perawat di Kuwait, dan insyaAllah akan pindah ke negara Qatar...
Akhi Bahrudin Malik... sudah sekitar 12 tahun kita kenal, dia datang ke Kuwait tahun 1994, sedangkan aku tahun 1993, banyak kenangan-kenangan yang kita lalui bersama, mungkin kenangan-kenangan yang banyak dikenang mas Bahrudin yaitu aziz yang pelajar/mahasiswa yang waktu itu masih kecil, umurnya baru 16 tahun... hehehe. Itu khan dulu yah... sekarang udah segede ini lho...
Tahun-tahun awal kita di Kuwait, sangat terasa nuansa kekeluargaannya, mungkin karena jumlah orang indonesia di Kuwait waktu masih sedikit, masih sekitar 300an orang, sehingga kita pun hampir semuanya kenal... Terutama antara pelajar dan perawat, yang sering ada kegiatan-kegiatan bareng yang kita lakukan, main sepak bola bareng, voli, kajian keagamaan, atau bertemu pada acara-acara yang diadakan oleh KBRI.
Dari situ pula aku kenal mas Bahrudin, waktu itu khan masih bujang juga khan??... yang kemudian menikah dengan perawat juga ukhti Nasuha.
Tahun 2002, aku lulus s1... maka aku pun pulang kembali ke Indonesia tercinta, untuk mengamakan ilmu yang telah aku timba selama 9 tahun sekolah dan kuliah di Kuwait... berpisah dengan akhi bahrudin.. :(
3 tahun waktuku di tanah air, ternyata terasa sebentar saja... hingga tiba saatnya tahun 2005 tepatnya bulan agustus... waktuku untuk menyempurnakan setengah agamaku... bersama my beloved fa... membangun bahtera rumah tangga... cuiit-cuiit...
Fa yang waktuitu baru lulus dari S1nya... kemudian mengajakku untuk kembali ke Kuwait... karena dia diberikan rizki Alah untuk melanjutkan S2nya di Kuwait juga...
Alhamdulillah... kembali lagi ke Kuwait...
Bertemu Akhi Bahrudin lagi... :)
Karena kita (az+fa) belum punya rumah sendiri, akhirnya kita putuskan untuk sementara kita tingal sendiri-sendiri. Fa tinggal di asrama mahasiswi, sementara aku menumpang... di flat (asramanya) Akhi Bahrudin.
MasyaAllah... kita jadi lebih dekat lagi, karena kita jadi sekamar diasrama perawat. Flatnya terdiri dari dua kamar, satu kamar aku dan akhi bahrudin, satu kamar lagi mas Purnama dan mas Ridwan.
Kira-kira sembilan bulan ternyata aku sudah numpang... waduh (malu akh...). Seama sembilan bulan sekamar dengan mas Bahrudin banyak kenangan terukir... ya Mas bahrudin rajin baget orangnya... Di flat beliau yang paling sering bersih-bersih, kamar mandi, dapur, dll...
Kemudian karena beliau sendiri yang punya mobil dan punya sim, kita-kita jadi sering minta bantuannya kao mau kemana-mana, belanja dll, bahkan bukan kita aja, teman-teman lainnya juga sering minta bantuan beliau, dan beiau akan dengan serta merta membantu kalo ada waktu... MasyaAllah.
JazahuLLahu khairan katsira...
Kring... kring... kring...
Hp Mas bahrudin berbunyi
"Hello... is this mr. Hahrudin Malik?" suara dari telephone seberang.
"Yes, yes, I am my self mr. Bahrudin", jawab mas Bahrudin.
"We are from Qatar oil, we want to interview you.
Wow... mas bahrudin dapet telepon dari Rumah Sakit di Qatar, beberapa bulan sbelumnya memang beiau pernah apply lewat internet untuk bisa bekerja di RS Oil Qatar dan baru sekarang dapat jawaban untuk wawancara, mas bahrudin sendiri malah udah hampir lupa kalo pernah apply.
Kata petugas dari fihak Qatar disuruh menunggu tiket dan visa untuk siap-siap wawancara dan tes langsung di Qatar, setelah wawancara via telephone dirasa cocok.
Setelah menungu beberapa saat, maka visa dan tiket yang mereka janjikan pun dikirim juga, dan mas bahrudin pun terbang ke Qatar untuk wawancara. Alhamdulillah lulus dengan memuaskan, tinggal pulang ke Kuwait untuk persiapan resign dan menunggu visa kerja. Selamat mas Bahrudin...
Sekilas cerita mas bahrudin ketika di Qatar...
Di sana tinggal di sebuah hotel, dan sempat bertemu dengan teman-teman perawat yang sudah kerja disana sebelumnya, bahkan ada juga yang sebelumnya sudah pernah di kuwait kemudian pindah ke Qatar, mas dudang, itu yang aku tahu, dan juga ketemu mantan anggota PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) di Kuwait, "Bapak Entus Candra Rukmana" yang sekarang bekerja sebagai staff KBRI di Qatar...
"OOiii bang Entus pa khabar ente..."? "ini ane nih aziz (bmbm)!" hehehe... masih inget gak, masa dah lupa seh? kita khan sering makan bareng, main bola bareng, tidur bareng (hehehe... dikasur sendiri-sendiri lho...), kirim-kirim khabar dong... gimana khabar Nada? dan ummminya? nada dah punya adik belum?... Bang entus ini dulu kakak kelas di Kuwait, beliau lulus s1 tahun 2001, aku lulus tahun 2002.
Lho... kok jadi nglantur seh, khan lagi cerita mas bahrudin...?
Ok.. kita kembali lagi...
Setelah mendapat kepastian diterima dari pihak Qatar, mas bahr pun mulai mengurus surat-surat untuk resign dari Rumah sakit Kuwait, setelah 12 tahun berbakti...
Semoga nanti di Qatar bisa menjadi lebih baik...
Oh iya katanya seh di qatar lebih enak dari Kuwait lho...
Untuk perawat, mungkin gaji pokoknya hampir sama lah dengan kuwait, tapi kalau disana banyak mendapatkan tunjangan yang tidak diberikan di kuwait, ada tunjangan rumah, biaya pendidikan untuk anak-anak dan lain-lainnya...
Kalau di Kuwait... uuuhh masyaAllah mahalnya untuk dua hal diatas yaitu biaya untuk rumah dan juga untuk pendidikan anak. Untuk rumah paling tidak yang single room sekitas 100an Dinar atau sekitar 330 US Dolar, apalagi yang double room.
Juga untuk biaya pendidikan anak-anak, rata-rata persemester paling tidak 200an Dinar, itu yang termasuk murah. Sedangkan kalau di Qatar itu semua ada tunjangannya... (katanya).
Oh iya by the way, omong-omong tentang rumah... alhamduillah kita (az+fa) sudah mendapatkan kontrakan rumah (flat), tanggal 7/6 kemarin kita sudah teken kontrak, insyaAlah minggu depan mulai kita tempati... Flat double room, kontrak perbulannya 140 Dinar Kuwait atau sekitar 450 US Dolar... (kalo di di kampungku bisa untuk kontrak 2 rumah selama setahun itu... :(..). Alaa kulli hal alhamdullah...
Malam itu... 6/6... setelah pulang dari kantor, aku langsung ke airport, hari itu adalah hari kepulangan mas bahrudin, pulang ke Indonesia dulu, bertemu dengan keluarga, dengan Abdullah dan adiknya yang mau ujian... kira-kira sebulan setengah di Indonesia, kemudian akan langsung join di Qatar...
Selamat jalan abu Abdulah...
Selamat berjuang...
Terima kasih atas ukhuwah yang telah terjalin selama ini...
semoga tetap erat walaupun waktu dan tempat memisahkan kita...
maaf atas semua kekhilafan dan kesalahan yang sengaja atau tidak telah kami lakukan...
salam untuk semua keluarga dan ikhwah di Indonesia...
Jangan lupakan kita...
sertakan dalam do'a-do'amu... terutama munajat-munajatmu di tengah malam...
sesungguhnya do'a seorang akh kepada akhinya alaa dhohril ghoib (ketika saudaranya sedang tidak ada) adalah termasuk do'a yang mustajab...
semoga perjumpaan dan perpisahan kita adalah sesuatu yang barokah...
semoga ukhuwah kita adalah ukhuwah yang barokah...
hingga...
walaupun kita tidak berjumpa lagi...
semoga Alah mempersatukan kita nanti...
dalam lindungannya payungNya...
di hari yang tidak ada perlindungan kecuali dariNya...
salam kami semua ikhwah di Kuwait untukmu Abu Abdullah...
Wassalamu'alaikum warahatulah wabarakatuh...
Blogs Indo-Kuwaiter
-
-
Banjir6 bulan yang lalu
-
Kulkas Di Kuwait2 tahun yang lalu
-
Kucing Kampung Dalam Cerita2 tahun yang lalu
-
Diliput Esquire Magazine7 tahun yang lalu
Rss & Search
Propaganda
Ranking & Credits
Yang Berteduh
Aziz
Noor Aziz, bapak dari satu putri, menginjakkan kaki di negeri gurun (kuwait)ini sejak tahun 1993, selesai smadan S1 disini, sekarang kerja sebagai tukang ketik disebuah perusahaan swasta.Lahir di Kudus, besar di Jakarta dan Kuwaitnooraziz
View my
complete profile
Latifa
Latifa Munawarah, uminya Asiya, selesai sma dan S1 juga di kuwait ini, sekarang sedang menyelesaikan s2 di universitas Kuwait, bekerja di Grand Mosque Kuwait dan membantu divisi Wanita IPC (Islam Preentation Commitee).Asli Demak, besar di Kuwait :)latifamuna
View my
complete profile
Asiya
Asiya Najla Aziz, baru bergabung dengan dunia blog ini sejak tanggal 1 Desember 2006, lahir di RS. Farwaniyah Kuwait.. cantik, ramah, suka senyum, pinter, sholihah, taat pada Allah dan rasulnya, patuh abi dan uminya... ehmmm itu harapan dan do'a abi-uminya selalu...
dengan semakin banyaknya mengunjungi derah2 baru maka akan bertambahpula ilmu dan pengalaman. salam buat saudara seiman dan setanah air yang ada disana. wassalamualaikum.
Hi. I want asked and propose the following..
Thanks.