Padanan kata RS dalam bahasa Arab kontemporer yaitu Mustasyfa, sedangkan dalam bahasa arab lama RS lebih terkenal dengan sebutan Bimarstan. Tidak pasti asal kata bimarstan, mungkin aslinya adalah bahasa Persia, karena bangsa Arab banyak belajar ilmu pengobatan (kedokteran) pada bangsa Persia, bahkan para sahabat Rasululullah juga banyak yang belajar kedokteran ke Persia.
RS atau mustasyfa atau bimarstan, dengan pengertian seperti sekarang belum ada pada masa rasulullah dan para khulafa rasyidin. Yang ada yaitu personal-personal yang mengerti dan belajar ilmu pengobatan sehingga menjadi ahli pengobatan (tabib), bahkan dalam beberapa kesempatan Rasulullah pun menjadi rujukan ketika ada sahabat yang sakit, seperti diriwayatkan oleh Bukhori dari Abu Said Alkhudry bahwa suatu hari seorang sahabat datang kepada Rasulullah mengadukan saudaranya yang terkena sakit perut, maka rasulullah kemudian bersabda "Berilah ia minum madu!".
Ada juga klinik-klinik darurat yang didirikan pada masa-masa perang, seperti klinik Rufaida/Rafida (Seorang sahabiyah yang bernama lengkap Rufaida Al Aslamiyah) yang terkenal, setiap ada sahabat yang terluka maka rasulullah menyuruh membawanya ke tenda sahabiyah Rufaida yang merupakan perawat muslimah pertama yang merawat para pejuang yang terluka (Kitab Tabaqat – Ibnu Saad).
Baru pada masa dinasti Umayah dan Abasiyah, RS mulai dibangun dengan pengertian yang sangat dekat dengan RS sekarang. Sebuah bangunan yang khusus untuk merawat orang-orang yang sakit, dan didalam gedung itu dibagi-bagi menjadi ruangan-ruangan sesuai dengan jenis penyakit. Ada ruangan khusus penyakit-penyakit ringan yang tidak perlu menginap, ada ruangan khusus mata, ruangan penyakit kulit dan lain-lain.
Suatu saat pada masa pemerintahan Khalifah Al Adhudy di Baghdad, beliau ingin membangun sebuah RS baru, maka diutuslah salah seorang dokter yang terkenal masa itu yaitu Al Razy (Abu Bakar Al Razy) untuk menjadi kepala proyek ini. Sebelum mulai membangun RS, terlebih dulu Al Razy memilih tempat yang strategis untuk pendirian RS ini, serta mengadakan studi kelayakan dan AMDAL pada beberapa tempat. Untuk itu maka pada suatu malam Al Razy keluar mengelilingi kota Baghdad sambil membawa potongan-potongan daging, kemudian beliau menaruh potongan-potongan daging tadi pada beberapa tempat yang telah dipilihnya dan diberinya tanda. Kemudian keesokan harinya, beliau kembali mendatangi tempat-tempat yang telah diberinya tanda pada malam harinya, dan mengambil kembali potongan-potongan daging yang ditinggalkan disana.
Apa yang dilakukan Al Razy?
Rupanya beliau membuat sebuah analisa kebersihan tempat yang telah dipilihnya, dengan logika bahwa daging bila dibiarkan dalam keadaan terbuka selama beberapa saat maka daging tadi akan dikerumuni bakteri-bakteri yang kemudian menimbulkan ulat.
Mungkin ada yang inget percobaan pelajaran IPA di SMP dulu tentang hal ini?
Dua kerat daging diletakkan di dua gelas yang berbeda, gelas yang satu dibiarkan terbuka, sedangkan gelas satu lagi ditutup kain kasa, setelah satu hari dibiarkan, ternyata gelas yang terbuka bau busuk daging yang berbakteri, sedangkan gelas yang ditutup kain kasa tidak sampai busuk.
Dengan analisa yang sama, maka Al Razy memilih tempat untuk membangun RS, daging yang paling bersih diantara daging-daging yang telah disebar semalam, menandakan bahwa tempat daging itu adalah tempat yang paling sedikit bakterinya, dan karenanya paling cocok untuk tempat RS.
OOO…..
NB: Semua kata RS diatas dibaca Rumah Sehat sebagai ganti Rumah Sakit :)
Label: islami
1 komentar:
assalamuálaikum...
sekarang lagi populer orang2 mulai percaya dan tambah yakin dengan pengobatan Islami, salah satunya AL HIJAMAH atau bhs kitanya BEKAM, bukan Beckam lho!!! Ingin tahu lebih detail? silahkan search di goggle dg kata kunci: bekam, hijamah, al hijamah, hegama, blood letting, cupping therapy