Kemarin membaca sebuah email di milis IMB, sebuah rumah sakit di Bandung memasang plang yang bertuliskan: "Sebaiknya Jangan Mengunjungi Rumah Sakit Bila Tidak Perlu".
Sebenarnya tanpa dipasangi plang pun, orang tidak akan pergi ke Rumah Sakit kecuali terpaksa dan memang perlu, kalau tidak karena sakit, menjenguk orang sakit, atau karena memang kerja di Rumah sakit. Terutama bagi orang Indonesia, dari namanya saja sudah menimbulkan kemalasan untuk mengunjunginya, Rumah Sakit, sebuah kosakata yang bisa diartikan negatif, tempat tinggal untuk orang-orang sakit.
Entah siapa yang pertama kali mengatakan kata ini (Rumah Sakit), dan entah dimana pertama kali ada Rumah Sakit di Indonesia ini sehingga disebut dengan nama rumah sakit, tapi yang saya curiga, orang yang pertama kali mencetuskan kata ini mungkin bukan orang yang positif thinking, mungkin orang yang sedih atau yang memang sakit. Saya khususkan kecurigaan ini kepada orang yang pertama kali mencetuskan kata ini, karena saya tidak tega menyebutkan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang negatif thinking, karena saya yakin lebih banyak yang berfikir positif.
Karena kata yang negatif ini, sehingga orang tanpa diberi peringatan seperti plang diatas pun tidak akan semangat ke Rumah sakit, karena dipikirannya kata rumah sakit artinya: Yang kesana yang sakit-sakit saja, juga bisa berarti dokter galak bawa suntikan, perawat judes marah-marah, bau obat bikin muntah, antrian panjang di loket, orang-orang yang nularin penyakit, virus, bakteri, radiasi dan pikiran-pikiran negatif lainnya.
Coba kita lihat kosakata bahasa lain, (yang saya tahu) Arab dan Inggris.
Rumah sakit bahasa Arabnya (Mustasyfaa), kalau diartikan dari asal katanya yaitu syifaa (sembuh), mustasyfaa bisa diartikan orang yang sembuh atau tempat mencari kesembuhan. Jadi bukan orang sakit yang ada disana, tapi orang yang mencari kesembuhan.
Lho apa bedanya orang sakit dan orang orang yang mencari kesembuhan? Bukankan orang yang mencari kesembuhan artinya sedang sakit?
Mungkin sekilas tidak ada bedanya, yang membedakan adalah latar belakang orang yang menyebutkan kata ini, kondisi kejiwaan orang itu. Ini seperti teori para psikolog dan para motifator yang membaca atau mengartikan semua kata dan perbuatan seseorang didasari kondisi kejiwaannya.
Coba lihat gambar diatas, gambar apa?? Gelas… sudah pasti. Dan apa?? Air pastinya, entah air putih, air jus, air teh, kopi pokoknya air.
Tapi sebagian orang akan bilang: "Itu gelas setengah penuh".
Sedangkan yang lain akan bilang: "Itu gelas setengah kosong".
Ada perbedaan? Hakikat gelas dan airnya tidak berbeda, yang bilang gelas setengah penuh tidak menjadikan gelas diatas lebih banyak isi airnya dari yang bilang gelas setengah kosong, atau sebaliknya.
Yang membedakan adalah kejiwaan orang yang mengungkapkannya, yang bilang "gelas setengah penuh" mungkin lebih fokus pada air yang ada digelas, sesuatu yang ada ada, sesuatu yang positif.
Sedangkan yang bilang "gelas setengah kosong" fokusnya pada ruangan kosong didalam gelas, sesuatu yang tidak ada, sesuatu yang negatif.
Sedangkan dalam bahasa Inggris, padanan kata Rumah Sakit yaitu Hospital.
Tentram rasanya mendengar kata hospital, kalau ada yang bertanya: "Mau pergi kemana?", kita jawab: "Pergi ke hospital" (pergi ke tempat yang didalamnya ada hospitality/keramahan). Saya bukan ahli bahasa Inggris, ini hanya dugaan saya saja, bahwa kata hospital (RS) pasti ada hubungannya dengan kata hospitality (keramahan).
Mungkin karena kata yang positif ini (keramahan) kalau anda pernah mendengar suatu program pariwisata kesehatan, dimana ada satu paket pariwisata kesuatu tempat (hospital termasuk didalamnya), selain untuk mencari kesembuhan juga untuk menentramkan hati dan fisik. Yang saya lihat iklannya di Kuwait ini, beberapa negara diantaranya Malaysia, Singapore dan Thailand, berlomba-lomba untuk menggaet orang-orang sakit supaya berobat dan berpariwisata ke tempat-tempat sejenis ini di negara mereka. Adakah dinegara kita? kalau ada apakah ada iklannya??
Jadi, saya usulkan untuk merubah kata Rumah Sakit (RS) dalam kosakata bahasa kita, dan menggantinya dengan kata Rumah Sehat (RS).
Usul sama siapa yah????
Atau saya aja yang terlalu positif? negatif???
Label: opini
5 komentar:
mungkin kata rumah sakit berasal dari bhs jerman (yg deket2 juga dgn bhs Belanda)yaitu KRANKEN HAUSE. KRANKEN=SAKIT. HAUSE=RUMAH.
Bhs. Indonesia kan 'dijajah' oleh bhs. asing. Jadi.. banyak serapan kata :)
wallahua'lam
setuju dengan "rumah sehat"
#dianz
Terima kasih infonya...
#tukang ketik
Setuju dong.....
YAP bener banget. tapi rumah sakit skrg udah banyak kemajuan lho. desain interiornya juga udah ada yg mirip hotel dan cat temboknya gak melulu warna putih. wangi parfum ruangannya pun nggak selalu karbol, ada yg udah pake aromatherapi
kalau memang tidak mau ke rumah sakit silahkan kunjungi rumah sehat di www.rumahsehat.com