Bangkit dari musibah
Oleh: Noor Aziz, Lc
KBRI Kuwait, 1 Syawal 1428 H
Allahu Akbar… 9XOleh: Noor Aziz, Lc
KBRI Kuwait, 1 Syawal 1428 H
Jama'ah sholat Idul Fithri yang berbahagia…
Syukur alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah, yang telah memberikan nikmat iman, islam dan kesehatan kepada kita semua, sehingga pada pagi hari ini, kita semua berkumpul di tempat ini dalam suasanya yang bahagia untuk menunaikan ibadah sholat idul fithri dan mengumandangkan takbir, tahmid dan tahlil…
Dan juga supaya kamu cukupkan bilangan puasa (sebulan Ramadan), dan supaya kamu mengagungkan Allah kerana mendapat petunjukNya, dan supaya kamu bersyukur.Al-Baqarah-185.
Sholawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad yang telah mengajarkan kepada kita bagaimana cara menjadi hamba Allah yang sebenar-benarnya, menuntun kita menjadi sebaik-baiknya umat manusia, maka sepatutnyalah kita selalu bersholawat dan memanjatkan salam kepada beliau, sebagaimana Allah dan para malaikatnya pun selalu bersholawat kepada beliau.
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. Al-Ahzab-56.
Allahu Akbar 3X Walillahilhamd
Jama'ah sholat idul fithri yang dimuliakan Allah
Hari ini takbir pengangungan Allah berkumandang diseluruh dunia, diseluruh pelosok tanah dimana muslim berada semuanya mengagungkan Allah, satu milyar seperempat muslim di dunia ini semuanya mengumandangkan takbir bersyukur kepada Allah.
Sebagaimana takbir berkumandang dimasjid-masjid megah, di istana-istana para raja dan pejabat, digedung-gedung bertingkat seperti tempat sholat kita ini, takbir juga berkumandang dari surau-surau kecil, dari masjid-masjid yang masih tersisa retak-retakan akibat gempa, di lapangan-lapangan yang masih nampak lumpur dan pasir bekas-bekas longsor dan banjir..
Takbir juga berkumandang diantara reruntuhan museum, masjid, istana dan bangunan-bangunan bersejarah islam, di tetangga kita negara Irak, semoga Allah membebaskan mereka dari ujian..
Takbir juga berkumandang diantara bukit-bukit terjal dan goa-goa sempit tempat persembunyian, di sertai desingan peluru dan letupan-letupan bom, disamping mayat-mayat bergelimpangan saudara-saudara kita di Afganistan semoga Allah menolong mereka.
Takbir juga berkumandang dipenjara-penjara yang gelap, sempit dan pengap, di negara Israel dimana kaum muslimin Palestina banyak yang meringkuk di dalam penjara-penjaranya, semoga Allah segera membebaskan tanah tempat Isra Rasulullah.
Allahu Akbar 3X Walillahilhamd
Takbir juga berkumandang diruangan ini…
Alhamdulillah kita semua dalam keadaan aman dan tentram, jauh dari ketakutan peluru-peluru nyasar atau ledakan bom, jauh dari rasa was-was karena sewaktu-waktu gunung meletus, atau banjir gempa dan tanah longsor, jauh dari kelaparan, kedinginan atau kepanasan…semua itu adalah nikmat Allah. Nikmat yang harus kita pertanggungjawabkan dihadapan Allah, apakah kita mensyukurinya, atau mengkufurinya, dan kita akan dibalas sesuai dengan sikap kita, yang bersyukur dibalas dengan pahala dan nikmat yang berlimpah-limpah, sedangkan yang kufur akan diberikan siksaan azab yang pedih.
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Nikmat yang akan ditanyakan oleh Allah pada hari kiamat nanti “Latus’alunna aninna’im”
Imam Bukhari dalan kitabnya meriwayatkan bahwa Pada suatu hari, Rasulullah keluar dari rumahnya, kemudian beliau bertemu dengan sahabat Abu Bakar dan Umar, maka kemudian Rasululah bertanya kepada keduanya: “Apa yang menyebabkan kalian keluar pada waktu begini?”
Maka dijawab oleh Abu bakar dan Umar: “Tidak ada yang mengeluarkan kami dari rumah kami kecuali rasa lapar”. Maka kemudian beliau bersabda:
“Demi Allah,tidak ada yang mengeluarkanku dari rumah, kecuali hal sama yang mengeluarkan kalian, (yaitu rasa lapar).
Kemudian Rasulullah beserta dua sahabat terbaiknya menuju ke rumah salah satu sahabat, yang ternyata diberikan kemudahan rizki oleh Allah. Maka sang sahabat menyambut Rasulullah dan dua sahabatnya dengan penuh suka-cita dan berkata, tidak ada seorang pun di seluruh madinah siang ini yang lebih berbahagia dari aku (karena dikunjungi Rasulullah dan dua sahabat terbaiknya), setelah itu dia pergi ke kebunnya untuk memetik buah-buahan yang segar, dan menyembelih seekor kambing untuk dihidangkan kepada rasulullah dan dua sahabatnya.
Setelah selesai makan, maka Rasulullah bersabda: Latus’aluna aninnaim, sesungguhnya kalian benar-benar akan ditanya tentang nikmat ini…
Allahu Akbar 3X Waillahilhamd…
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah…
Salah satu nikmat besar Allah pada kita yaitu lulusnya kita dari sekolah ramadhan, madrasah ramadhaniyah, bulan yang penuh berkah, bulan rahmat, ampunan dan pembebasan dari neraka, bulan kesabaran dan tenggang rasa, bulan yang di dalamnya ada satu malam yang lebih dari seribu bulan. Bulan yang melatih umat Islam untuk menjadi lebih baik…
Kita lihat pada ramadhan semangat untuk berbuat kebaikan dan ketaatan alhamdulillah bertambah, kaki-kaki yang hanya menyentuh lantai masjid seminggu sekali, pada ramadahan banyak yang dengan ringannya diayunkan setiap hari ke mesjid, maka masjid-masjid dan musholla menjadi penuh pada bulan ramadhan.
Lisan-lisan yang biasanya jarang membaca Al Qur'an, pada ramadhan tiba-tiba bisa mengkhatamkan Al Qur'an sekali atau lebih..
Semangat untuk bersedekah juga banyak yang meningkat, maka kita lihat banyak tidak segan-segan membuka dompet dan merogoh kantongnya untuk berinfaq dan bersedekah.
Begitu juga ibu-ibu dan kaum wanita, banyak yang menjadi malu untuk bertemu dengan yang bukan muhrimnya pada bulan ramadhan kecuali bila telah memakai jilbab atau kerudung.. Bahkan penyiar televisi juga tidak dianggap aneh bila berjilbab pada bulan ramadahan.
Semangat untuk saling menasehati dan koreksi juga meningkat di bulan ramadhan, maka bila ada lisan-lisan yang ghibah namimah dan menggunjing, banyak yang tidak segan mengingatkan bahwa bulan ini adalah bulan ramadhan.
Kelulusan kita dari madrasah ramadhan ini, apakah kita rayakan dengan makan-makan dan berpesta-pesta, dengan melakukan hal-hal yang kita jauhi dan kita hindari pada saat ramadhan sambil berkata, inilah saatnya balas dendam, ramadhan kemarin tidak bisa kita lakukan?!
Apakah dari mulut kita akan kembali keluar nama-nama penghuni kebun binatang untuk memanggil atau memaki saudara kita. Kaki-kaki kembali seperti diborgol begitu mendengar adzan di masjid terasa berat melangkah, dompet-dompet dan kantong-kantong kembali tertutup rapat dan bersegel, mushaf-mushaf ditumpuk rapi, dan jilbab-jilbab dilipat lagi…??
Allahu Akbar 3X Walillahilhamd
Jamaah sholat idul fitri yang dirahmati Allah
Sesungguhnya wujud kelulusan kita dari madrasah ramadhan yaitu dengan menjaga kualitas amalan kita sebagaimana di ramadhan atau paling tidak dengan tidak melakukaan perbuatan-perbuatan yang tidak bertentangan dengan semangat ramadhan, sehingga prestasi yang telah kita capai di bulan ramadhan ternodai dan tidak menjadi rusak. Janganlah kita rusak susu di belanga dengan setitik nila dosa.
Janganlah kita menjadi seperti Kharqaa, seorang wanita di Mekah, yang telah bersusah-susah menenun dengan tangannya sendiri sebuah pakaian, tapi bila sudah jadi tenunan itu, maka dilepaskannya lagi dan dikusutkan benangnya, sebagaimana firman Allah:
Dan janganlah kalian seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali
Imam Syibli seorang suatu hari ditanya: manakah yang lebih afdhol antara bulan Rajab dan bulan Sya'ban? Maka beliau menjawab: Jadilah kalian Robbaniyyan (hamba Allah) dan jangan jadi Sya'baniyyan (hambanya bulan sya'aban).
Allahu Akbar 3X Walillahilhamd
Jamaah sholat idul fithri yang dirahmati Allah
Betul nasehat Imam Syibli, marilah kita menjadi robbaniyyan… hamba-hamba Allah, yang taat kepada Allah kapan dan dimana saja, jangan menjadi sya'baniyyan atau romadhoniyyan,, yang hanya kenal Allah pada bulan-bulan sya'ban dan ramadhan, menyembah dan taat pada Allah hanya pada musim-musim tertentu atau tempat-tempat tertentu.
Sesungguhnya Allah yang kita sembah dan kita taati pada bulan Ramadan Sya'ban, dan kita patuhi ketika kita pergi haji dan umroh di mekah, adalah sama dengan Allah kita sekarang besok ,tahun depan dan Allah tuhan kita selamanya.
Allahu Akbar 3X Walillahilhamd
Jamaah sholat idul fithri yang dirahmati Allah
Akhir-akhir ini, kita bangsa Indonesia banyak sekali ditimpa musibah dan bencana, baik itu musibah-musibah yang terjadi akibat ulah manusia yang berlaku dholim kepada yang lainnya, seperti korupsi,menipu, tidak berbuat adil dan sebagainya, atau musibah-musibah yang berupa bencana alam, seperti banjir dan tsunami, gempa, tanah longsor dan lumpur, gunung berapi yang meletus, kemarau dan kekeringan yang memanjang dan lain-lainnya, atau juga berupa musibah-musibah pribadi-pribadi, kematian dan kehilangan orang-orang yang kita cintai, kehilangan rumah dan pekerjaan majikan dan lain-lainnya.
Menghadapi berbagai persoalan dan musibah-musibah tersebut, bagaimanakan sikap kita? Apakah kita akan terus terpuruk dan menyalahkan orang lain atas sesuatu yang menimpa kita dan tidak berusaha bangkit?
Allah telah memberikan pedoman kepada kita bagaimana menghadapi situasi-situasi seperti ini, Alah berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu- Al baqarah-185.
Dua hal harus kita penuhi untuk bangkit dari musibah dan keterpurukan.
Yang pertama berdimensi spiritual. Ruhani dan hati kita harus diperbaiki dan diservis, diistirahatkan dari perkara-perkara yang membuatnya keruh dan rusak, dengan sholat dan do’a…seperti sabda rasulullah kepada Bilal: istirahatkan kita dengannya (yaitu sholat) wahai bilal”. Inilah ruh dari sholat yaitu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar-Al-Ankabut-45.
Hal yang kedua yaitu dengan kesabaran, kesabaran bukan hanyak kesabaran dalam menerima musibah, tetapi kesabaran dalam berusaha semaksimal mungkin, kesabaran dalam membanting tulang supaya bisa bangkit dari keterpurukan dan musibah.
Dua hal ini harus ada dalam menghadapi berbagai persoalan-persoalan dan musibah-musibah dalam kehidupan kita, sehingga kita bisa bangkit dari masalah-masalah dan keterpurukan kita.
Kita lihat bagaimana sikap sebagian orang yang menyebabkannya tidak bisa bangkit-bangkit dari masalah-masalah dan musibah-musibahnya.
Golongan yang pertama yaitu orang-orang yang selain tidak sabar dengan musibahnya, juga tidak sabar dalam usaha dan banting tulangnya, malas usahanya, selain itu malas pula sholat dan do’anya kepada Allah, maka keterpurukannya menjadi dobel dan berlipat-lipat.
Golongan yang kedua, hanya rajin dalam sholat dan do’anya saja, tetapi tidak rajin dalam usaha dan banting tulangnya, tidak sabar menghadapi tantangan-tantangannya.
Golongan ini juga tidak akan bisa menolong diri mereka dari keterpurukan, apalagi menolong orang lain. Salah seorang dari golongan ini pernah dimarahi oleh khalifah Umar bin Khattab ketika melihatnya siang malam hanya di masjid sholat dan berdo’a, sedangkan kebutuhan hidupnya bergantung dari orang lain, beliau berkata: Berdirilah wahai fulan dan berusahalah, sesungguhnya langit tidak akan pernah menurunkan hujan emas atau perak (uang).
Sedangkan golongan yang ketiga yaitu yang berusaha dengan sangat keras, membanting tulang dengan segala cara, bahkan tidak memperdulikan apakah usaha yang ditemphnya halal atau haram, tidak ingat Allah dalam usahanya tidak dengan ruh sholat yaitu mencegah dari fakhisyah dan kemungkaran dalam kerjanya, seperti yang dilakukan orang-orang sekuler, golongan ini meskipun kadang-kadang mendapatan kesuksesan, tapi kesuksesan itu adalah sementara, meraka akan terperosok lagi dalam keterpurukan, mungkin malah lebih.
Jadi yang paling sesuai yaitu seimbang antara dua hal diatas, antara usaha dan sabar yang dibarengi dengan sholat dan ruhnya.
Allahu Akbar 3X Walillahilhamd
Jamaah sholat idul fithri yang dirahmati Allah
Satu hal lagi yang berkenaan dengan musibah dan cobaan, yaitu sebagian orang mempercayai bahwa musibah-musibah dan bencana-bencana yang terjadi dan menimpa kita karena nama seseorang yang tidak cocok, atau karena kematian seseorang, atau karena lahir dan belum lahirnya seseorang. Keyakinan ini adalah keyakinan yang sesat yang bisa memasukkan kita pada perkara syirik, sedangkan syirik adalah dosa yang tidak diampuni oleh Allah.
Sesungguhnya bencana-bencana dan musibah itu adalah kehendak Alah, dan tidak berhubungan dengan nama seseorang atau kematian dan kehidupan seseorang, bahkan kebanyakan tidak terlepas dari perbuatan kita sendiri. Bahkan Allah dengan sifat kasih sayangnya, banyak menghindarkan kita dari banyak musibah dengan tidak langsung memberikan balasan setiap maksiat kita dengan musibah, sebagaimana firmanNya:
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)-Asyuraa-42.
Allahu Akbar 3X Walillahilhamd
Jamaah sholat idul fithri yang dirahmati Allah
Paha akhir khutbah ini marilah kita berdo’a kepada Allah untuk mengentaskan dan menjauhkan kita dari segala musibah, memberikan kepada kita sabar dan syukur.
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a
"Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)." (QS 18:10)
"Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (QS 59:10)
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia). " (QS 3:8)
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. ” (QS 25:74)
“Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. ” (QS 3:147)
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma`aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. ” (QS 2:286)
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman (yaitu), "Berimanlah kamu kepada Tuhan-mu", maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji. ” (QS 3:192-194)
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka"
Kuwait, 1 Syawal 1428 H.
Noor Aziz, Lc
Versi lengkap khutbah (doa dan ayat berbahasa arab) bisa di download disini
Label: islami
0 komentar:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar