Hari ini (12/2/2008)… 59 tahun yang lalu…
Seorang ayah kehilangan anak tersayangnya…
Tangan-tangan kejam dan dzolim telah membunuhnya…
Rentetan peluru menembus dan mengoyak tubuhnya…
…
Dengan penuh kesedihan, sang ayah menuliskan kenangan hari itu pada surat berikut ini:kusingkap kain yang menutupi wajahmu…
kusingkap kain yang menutupi wajahmu…
aku melihat cahaya yang bersinar terang…
ketenangan dan kebahagiaan seorang syahid…
menetes air mata dari mataku…
sedih rasanya hatiku…
Anakku tersayang...
Bayangan dirimu terlukis jelas pada ingatanku dalam dua kenangan..
Kenangan pertama…
ketika engkau masih bayi menyusu, belum genap enam bulan umurmu…
dan engkau sedang terlelap… tidur nyenyak di samping bundamu…
Lewat tengah malam…
ketika aku kembali ke rumah, pulang dari kantorku…
berhenti berdetak rasanya jantungku…
lemas tanpa daya sekujur tubuhku…
melihat pemandangan di depan mata…
seokor ular melingkar di sampingmu…
lidahnya yang mendesis… menjulur dari kepalanya… menuju kepalamu… tanpa ada jarak yang memisahkan…
sesak rasanya dada… jantung ini terasa mau lepas…
Dengan penuh harapan…
berdo'a aku pada Tuhan…
sehingga dikuatkan dan ditetapkan hatiku…
setelah hilang rasa kaget dan takutku…
kulantunkan semua do'a dan wirid untuk mengusir ular dan gangguannya…
begitu selesai lantunan do'a dan wiridku…
kulihat ular itu… mulai menguraikan lingkaran tubuhnya…
dan pelan-pelan menjauh darimu…
kembali kesarangnya…
Alhamdulillah…
dengan kuasa dan Iradah Allah…
dan dengan hikmah yang hanya Dia yang tahu…
Dia menyelamatkanmu…
dari ular hutan dan gangguannya…
Kenangan kedua...
anakku tersayang…
ketika tubuhmu yang tak berdaya…
dibawa padaku…
darah mengalir dari semua tubuhmu yang terkoyak diterjang peluru…
Ular hutan takut… urung melukai dan mengganggumu…
tapi ular-ular berkepala manusia…
mengoyak dan mencabik-cabik tubuhmu…
inilah takdir Allah…
hanya Dia yang bisa menguatkan kita…
dan membantu kita dalam musibah ini…
kusingkap kain yang menutupi wajahmu…
aku melihat cahaya yang bersinar terang…
ketenangan dan kebahagiaan seorang syahid…
menetes air mata dari mataku…
sedih rasanya hatiku…
tapi lisan kita, tidak berkata kecuali dengan yang diridhoi Allah…
"Ina lillahi.. Wa Inna Ilaihi rajiun…"
Aku pun memandikanmu…
mengkafani dan menyolatimu…
mengantarkanmu ke kuburan…
setengah badanku mengangkat dan membopongmu…
dan setengah badanku yang lainnya… dibopong…
Kuserahkan semua urusan kepada Allah…
sesungguhnya Dia yang Maha melihat semua perbuatan hamba-hambaNya…
Anakku tersayang…
Engkau telah mendapatkan gelar syahid (InsyaAllah)…
gelar yang engkau selalu berdoa pada sujud-sujudmu…untuk mendapatkannya…
selamat padamu nak…
Anas bin Malik meriwayatkan, bahwa rasulullah bersabda:
Tidak ada seorang pun yang telah masuk surga, ingin untuk kembali ke dunia tanpa memiliki sesuatu pun darinya… kecuali syahid… Ia ingin kembali ke dunia, kemudia terbunuh syahid sepuluh kali lagi… karena melihat balasan Allah padanya. HR. Bukhori..
Ya Allah…
Muliakan tempatnya…
Tinggikan derajatnya…
Jadikan surga tempatnya…
Ya Allah…
Jangan tutup kami dari pahala-pahalanya…
Jangan Engkau timpakan fitnah setelah kepergiannya..
Dan ampunkanlah kami dan dia…
Wahai kalian yang mengenal anakku…
Dan mengikuti jalannya…
Sesungguhnya sebaik-baiknya hal untuk mengengnya yaitu dengan mengikuti langkah-langkahnya…
Pegang adab-adab Islam…
Kuatkan ikatan ukhuwaah…
Ikhlaskan niat semua amal karena Allah…
Ditulis oleh:
Syeh Ahmad Abdurrahman Assa'ati..
Pengarang Kitab "Al Fathurrobbani Syarah Musnad Imam Ahmad bin Hambal Assyaibani"
Ayahanda dari Imam Hasan Al Banna
Pendiri gerakan Al Ikhwanul Muslimun
Diterjemahkan dari sini
Label: cerita abi, dongeng
8 komentar:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Asl...beliau sudah berbahagia di Surga.....
bagaimanan dgn kita ? moga kita Istiqomah di jalan-Nya.amin
Subhanallah...
Kematian dalam syahid adalah dambaan semua muslim...
Akankah yang termasuk di dalamnya...?
Wallahu'alam,
Assalammualaikum.
pak aziz, kak latifa serta penyejuk hati ibu dan abi aisya..
salam ziarah kenegaraan disambut.
ana dari Malaysia.
INsyaALLAH, smoga Islam terus unggul.
www.almukminun.blogspot.com/
Sebuah kisah yang sangat menyentuh hati.
Ini cerita nyata? Duh gw jadi terharu, ikut sedih..
Luaarrr biasaa!!!
Allahumma tsabbit qulubana 'ala dinika wa 'ala tha'atik..
Semoga beliau tenang di alam barzakh