Seakan tak percaya, membaca berita tentang ibu Daeng Basse di Makassar yang mengandung tujuh bulan meninggal karena kelaparan, hanya makan 1 liter beras untuk satu minggu.. ternyata sudah sedemikian parah keadaan tanah air!?
Kenaikan harga-harga semua barang terutama sembako memang dikeluhkan hampir semua orang akhir-akhir ini... bukan hanya di Indonesia, bahkan di Kuwait, negara petro dolar yang notabene mendapat booming dan surplus APBN dengan melonjaknya harga-harga minyak pun, semua orang mengeluhkan lonjakan harga.
Di mesir bahkan diprediksikan bisa terjadi revolusi roti seperti pernah terjadi pada Tunis tahun 1984… karena melonjaknya harga-harga sembako.
Rupanya sejak jaman gajahmada masih hidup (jaman baheula) memang kenaikan harga-harga sembako selalu menjadi masalah…
Sebuah cerita (dongeng) tentang lonjakan berjudul "Penasehat Raja" saya persembahkan untuk semuanya, semoga bisa menghibur..
Penasehat Raja
Baginda Raja terlihat termenung ketika mustasyar penasehat pribadi beliau masuk istana, mustasyar pun menanyakan sebabnya.
Baginda menjawab: "Wahai mustasyar.. Sesungguhnya cadangan anggaran kerajaan kita mulai menipis, aku berpikir ingin menaikkan pajak salah satu komoditas kita, mungkin kita naikkan pajak 10% untuk komoditas beras".
"Tapi aku merenung, bagaimana caranya supaya nanti keputusan ini bisa diterima masyaraka?, karena harga yang sekarang pun sebagain orang sudah mengeluh!"
"Jangan khawatir paduka!" jawab mustasyar.
"Serahkan semuanya pada hamba, jangan jadikan saya penasehat paduka, kalau tidak bisa menyelesaikan masalah kecil ini."
Mustasyar pun mengumpulkan anak buahnya, dan memberikan instruksi-instruksi yang sesuai dengan rencananya, dia berkata:
"Sekarang sebarkan kabar dan isu di pasar-pasar, pabrik, warung, restoran, café-café, semua tempat gaul, tempat kopdar dan tempat-tempat nongkrong... bahwa baginda raja akan menaikkan pajak 50% pada lima bahan pangan yaitu gula, gandum, beras, minyak dan daging".
Maka mulailah tersebar kabar dan isu kenaikan barang pangan, mulai terjadi keributan di masyarakat, semua membicarakan isu yang sama, orang-orang mulai mengungkapkan ketidak setujannya dengan rencana kenaikan harga.
Tidak ada topik yang paling laris kecuali kenaikan harga, di warung-warung, café-café, koran-koran, radio dan tivi, semua mengomentari rencana kenaikan harga.
Setiap hari anak buah mustasyar memonitor perkembangan isu di masyarakat dan melaporkannya kepada mustasyar. Maka kemudian mustasyar memanggil semua anak buahnya dan memberikan perintah dan langkah kedua dari rencananya, dia berkata:
"Sekarang sebarkan kabar, yang menguatkan isu pertama tentang kenaikan harga, dan bahwa ternyata yang mempengaruhi keputusan baginda raja adalah para penasehat beliau yang jahat, dan bahwa keputusan itu akan diumumkan paling lambat akhir minggu ini."
Keributan dan kepanikan semakin memuncak di masyarakat, banyak kelompok sudah menyusun rencana untuk demo besar-besaran, bahkan kalangan garis keras mulai melirik lagi rancangan-rancangan revolusi yang sempat mereka pendam.
Dilain pihak, masyarakat yang tidak bisa berbuat apa-apa hanya pasrah dan mulai menghitung mundur hari-hari minggu ini berakhir, sambil berkhayal dan berguman:
"Ini keputusan sepihak yang dzolim, kenaikan 50% persen sangat tidak masuk akal, kalau Cuma 10% persen masih kita terima, bahkan kalau naik 15 persen pun, kita bisa adaptasi, tapi kalau 50% persen sungguh keterlaluan".
Yang lainnya berguman: "Sekali naik lima komoditas sekaligus? sungguh gila, kalau satu atau dua item yang naik mungkin masih bisa ditolerir..!"
Belum berakhir minggu yang mendebarkan ini, mustasyar menghadap raja dan berkata: "Wahai paduka raja, sekarang sudah tiba saatnya pengumuman kenaikan harga kita undangkan, semua rakyat telah siap menerima, dan biar saya yang menulis naskahnya".
Hari terakhir minggu itu…
Pagi-pagi terdengar suara gong yang ada di depan istana berbunyi… artinya ada berita penting akan diundangkan..
Setelah rakyat berkumpul, Mustasyar sang Penasehat Raja naik ke podium dan membacakan pengumuman:
"Setelah mendengarkan pendapat rakyat, maka Paduka Raja memprioritaskan usulan rakyat dan tidak mendengarkan usulan para penasehat raja, dan dengan ini Paduka Raja memutuskan untuk menaikan harga Beras saja, sebesar 12%"
Semua rakyat bersyukur atas keputusan sang raja bijaksana, dan medoakannya dengan kebaikan…
Dan semua seakan sudah melupakan bahwa sebelum kenaikan pun banyak rakyat yang kelaparan…!!!
di sadur dari kolom Terjadi di Negeriku oleh Abdullah Al majaly di Harian Assabeel 25/12/2007
Label: dongeng
16 komentar:
Trik yang bagus tuh untuk membuat rakyat ridha dengan kenaikan harga pangan...
Ck.....
Setelah baca ini jadi makin mengrenyitkan dahi ya..., boljug idenya
hohoho.... pada setuju ma idenya sang raja ma penasehatnya yah....
wah berarti pada setuju ama pejabat-pejabat yang mentingin dirinya sendiri... yang penting berkuasa dengan segala cara untuk tetap duduk di kursi dan tidak memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan rakyatnya....
cara berfikirnya boljug emang...
tapi untuk diterapkan kepada masyarakat... naudzubillah deh.. kasian rakyat dong..
(mkn bisa untuk strategi bisnis yah?? heheh )
salam..
blogwalking hwehehe..
sedih.. banget waktu baca tentang ibu hamil itu.. hiiks..hiks.. sekarang anaknya di di asuh di panti kan?
assalamualaikum wrb wb
Salam kenal mas dari Indonesia ;)..sekalian silaturahmi..sekalian add link...plus..commentnya..kita mengharapkan semua pejabat dinegeri bisa mengayomi masyarakat dengan baik dari segala aspek (agama, sosial budaya, ekonomi, politik, hankam)..Amiin
maaf yg comment diatas saya blm sempat login udah keburu enter, thanks mas ;)
yg namanya kenaikan harga harga apapun n berapapun tetep aja nyengsarain rakyat, yg kaya tambah kaya yg miskin tambah miskin yah itulah itulah indonesia raya.
Waduh teryata...ternyata apa ki??ya pokoknya ternyata
sempet kaget waktu denger ibu hamil meninggal gara2 kelaperan...( cuma bisa ucap istighfar dan innalillahi wa inna ilaihi rojiun) semoga kepedulian kita kepada tetangga kiri-kanan ( saudara kita yang lain)bisa lebih intenst, kalau berharap ke pemerintah... lama turunya... untuk kasih sedikit rizki aja birokrasinya panjang dan berbelit
Blog Walking, salam kenal untuk semuanya...
Assalamu’alaikum Ikhwah fillah
Disaat sebagian dari kita merintih, bergetar lutut-lutut mereka, dan pengganjal perutnyapun adalah sebutir kerikil. Boleh jadi mereka meminta; tapi tak jarang dari mereka tetap menjaga muruah (kehormatan)-nya walau miskin papa. Hingga tetangganya pun baru tahu, kalau ia sudah tiada. Tidak masalah siapa mereka; tapi yang jelas mereka adalah bagian dari kita yang bernama muslim. Sebuah komunitas yang telah dibangun oleh baginda Rasulillah SAW. Semoga, keberadaan KOMUGARA (komunitas galang rasa) dapat memberikan kontribusi nyata, tidak sekedar wacana, dan tidak sekedar merasa. Mereka yang kekurangan itu perlu kita, karena kita adalah saudaranya. Sungguh, innamal mukminu ikhwah. Dengan ini ana mengundang antum untuk kiranya berkenan berkunjung ke http://galangrasa.wordpress.com dan menyumbangkan masukan di dalamnya. Syukron katsira
Wassalamu’alaikum Wr Wbr
perangkat yg seharusnya mendeteksi paling awal adalah di tingkat RT, kecuali di tempat2 tinggal yg tidak resmi yg mungkin agak sulit.
kemiskinan dan kelaparan akan selalu ada, namun orang lapar dan sakit harus tahu ke mana pergi utk mendapat bantuan... smoga tidak ada korban lain lagi...
Assal'amualaikum..
Kisah yang bagus untuk dijadiin bahan renungan.. Tapi saya sangat percaya kalo Segala sesuatu datang dari niat yg buruk hmmm... rasakan nanti akibatnya.. Hmmm.. **sambil elus-elus jenggot**
Salam Kenal untuk keluarga Azfa dan teman-teman yang hadir di blog ini.
Nice story..kok jadi miris ya ..?? hiks..ngagk tegaa
Kadang terpikir apa tetangganya pada nggak peduli ya? Pak RT-nya kemana? Pak Lurahnya kemana? Anyway, seluruh dunia mulai krisis pangan, semoga negeri yang katanya gemah ripah loh jinwai itu tidak terlalu merana.