waha Oase AzfaazfA

Cerita duka dan pilu saudara-saudara kita yang bekerja sebagai TKW adalah hal yang sangat biasa kita dengar.
Tapi cerita positif dan baik tentang mereka sangat sedikit yang memberitakannya...
Saking banyaknya berita negatif tentang mereka, sehingga buram mata kita ketika membaca, seakan-akan berada di dalam terowongan gelap yang tanpa ujung batas.
Cerita di bawah ini semoga bisa menjadi salah satu cerita baik dan positif yang bisa menjadi lilin di ujung terowongan gelap yang kita lalui...

Cerita ini sudah di muat di majalah Al Mujtama' bulan februari yang lalu (divisi penerbitan dari Al Islah Social Reform Society yang sering kita pinjam hallnya), edisi onlinenya ada disini. Saya hanya menuturkan kembali... semoga bermanfaat bagi kita semua...

Mbak Siti namanya.. lengkapnya Siti Patimah binti Paijan Paidin.
Sudah 6 tahun bekerja di Kuwait ini.
Gaji bulanannya hanya 40 KD (140 US Dollar), padahal sudah 6 tahun di Kuwait artinya sudah 3 kali kontrak baru tapi gajinya belum dinaikkan.

Jumlah uang segitu, bagi kebanyakan kita apalagi yang gaji bulanannya ribuan dinar dan pebisnis-pebisnis kaya, mungkin bukan nominal yang terlalu banyak, tapi saya yakin bagi mbak Siti itu jumlah uang yang tidak sedikit, karena itu adalah hasil jerih payah sebulan. Di tambah ia menjadi tulang punggung keluarganya di kampung yang berjumlah 9 orang, bapak ibu dan 7 saudaranya.

Tapi... kekayaan memang tidak diukur dari jumlah gaji yang ada ditangan kita... kekayaan itu letaknya ada di hati kita.
Mbak Siti... walaupun gajinya hanya 40 KD, ternyata orang yang sangat kaya raya... lebih kaya dari banyak orang berharta.
Dengan gajinya itu.. ia sanggup menyumbangkan jumlah gajinya selama 2.5 bulan (senilai 100 KD = 350 US Dollar) untuk membantu saudara-saudaranya di Gaza Palestina.
Bukan hanya itu...

Uang 100 Dinar sumbangannya, ternyata bukan untuk dirinya sendiri, ia hanya berniat shodaqoh dengan 10 dinar saja. Sedangkan sisa uang yang 90 dinar, ia niatkan shodaqohnya atas nama 9 keluarganya di kampong... MasyaAllah... Tabarokarrohman...

Ketika ditanya, kenapa kamu menyumbang sebanyak itu?
Mbak Siti menjawab: "Aku tidak tahan melihat berita pembantaian yang ada di televisi, anak-anak kecil,ibu-ibu, para orang tua menjadi korban, maka tiap kali melihat aku menangis, dan aku sudah berniat untuk menyumbangkan 100 dinar untuk mereka.
Karena aku punya 9 orang dalam keluargaku, maka pahala yang 10 KD untuk diriku dan tiap-tiap 10 KD yang lain pahalanya untuk 9 orang keluargaku di Indonesia, jadi pahala merata untuk mereka juga. Dan aku juga berniat untuk memperbanyak puasa sunnnah untuk ikut merasakan penderitaan mereka.".
Subhanallah...

Sungguh kaya engkau mbak Siti...
Membaca beritamu membuatku terharu...
Bangga sekaligus malu..
Ternyata masih banyak orang-orang kaya di sekitar kita...
Ya Allah sungguh malu aku... berapa banyak nikmat yang sudah Kau berikan kepada ku.. tapi terkadang tangan ini masih terlalu erat menggengamnya...
Ya Allah jadikan hamba ini termasuk orang-orang yang bersyukur dan bisa mengambil pelajaran...
Amiiin...

Noor Aziz
Kuwait 31 Maret 2009