waha Oase AzfaazfA

Membaca sejarah (tarikh), adalah pekerjaan yang mengasyikkan, apalagi kalau dibayar untuk itu, lebih asyik lagi. Karena bos sedang menyusun sebuah buku tentang Islam di Afrika, maka hari-hari ini kita bergelut dengan referensi-referensi tentang sejarah Islam di Afrika, menulis dan membaca, dan pada akhir bulan nanti tinggal menunggu bayaran untuk tugas menulis dan membaca sejarah ini.. asyik..

Islam masuk ke benua Afrika ini sejak jaman zaman Rasulullah masih hidup, ketika rombongan kaum muslimin yang dipimpin oleh Jakfar bin Abi Thalib hijrah ke Habasya. Sejak saat itu maka islam tersebar dan berkembang di Afrika.

Banyak sekali tokoh-tokoh yang kemudian berperan dalam penyebaran dan perkembangan Islam di Afrika, tokoh kita kali ini bernama Muhammad Ahmad (1303 H – 1885 M) yang kemudian bergelar Al Mahdi.

Didorong oleh keadaan masyarakat Sudan khususnya dan dunia Islam pada umumnya yang mengalami kemunduran yang dahsyat, kedzaliman dan ketidakadilan dimana-mana khususnya oleh para penguasa, jauhnya umat Islam dari ajaran agamanya, ditambah dengan serangan militer dan kultural penjajah Eropa, juga mungkin dorongan keluarga dan teman-teman dekat serta tidak lepas dari hawa nafsunya, maka akhirnya Muhammad Ahmad memproklamirkan diri sebagai Al Mahdi Al Muntazar yang ditunggu-tunggu dunia Islam sebagai Juru Selamat. Sehingga namanya menjadi Muhammad Ahmad Al Mahdi.

Terlepas dari kontroversi pemproklamiran dirinya sebagai Al Mahdi yang tentu sekarang terbukti ketidak benarannya, beliau tetap mempunyai jasa yang besar dalam penyebaran Islam di Afrika, dengan masuknya banyak suku-suku primitif penganut motheisme penyembah dewa-dewa kepada agama Islam, selain itu perannya dalam menghambat gerak laju penjajahan Eropa khususnya Inggris dan Perancis didaerah Sudan dan sekitarnya yang memperluas daerah jajahannya dan menyebarkan agama mereka juga tidak sedikit.

Pada puncaknya gerakan yang dipimpin oleh Muhammad Ahmad ini bisa menguasai Khartoum ibukota Sudan dan hampir semua daerah Sudan berada dibawah pemerintahannya, bahkan jendral inggris yang terkenal (Gordon), tewas di Khartoum dalam pertempuran dengan pasukan Al Mahdi.

Setelah berhasil menguasai Sudan maka, beliau berusaha menerapkan syariat Islam di Sudan dengan menerapkan hudud-hudud yang ada dalam Al Quran dan Hadits, ditambah dengan beberapa ijtihad-ijtihad pribadi beliau.

Diantara ta'zir-ta'zir yang merupakan ijtihad pribadi beliau kita akan sebutkan dua misalnya:
- Barang siapa yang mengucapkan kata-kata mesum (fahisyah) maka dihukum cambuk 80 kali.
- Seorang Muslim yang mencaci muslim lainnya dengan perkataan Hai "anjing, babi, Yahudi, Nasrani, kafir" maka dihukum cambuk 80 kali ditambah penjara 7 hari.

Kita di sini bukan untuk membahas dan mengkritisi legalitas hukuman-hukuman diatas, baik legalitas syariat atau hak azasi mannusia, karena hukuman-hukuman diatas adalah ijtihad-ijtihad dari pribadi Al Mahdi, yang memang mempunyai wewenang sebagi seorang qadhi atau hakim untuk menentukan bentuk hukuman yang tidak ditetapkan oleh Al Qur'an atau hadits melalui ta'zir, dengan bentuk-bentuk yang sesuai untuk tujuannya yaitu supaya pelaku perbuatan dilarang hukum itu menjadi jera, baik itu dengan hukuman fisik, penjara, atau denda uang, yang penting tidak melebihi batas hukuman terendah dalam hudud yaitu 80 cambuk (atau 40 cambuk bagi pendapat yang lebih ringan).

Tapi kita disini untuk merenungi isi dari hanya sebagian kecil perbuatan-perbuatan yang dijadikan sebagai larangan dalam undang-undang Al Mahdi, yang kalau kita amati mungkin jaman sekarang dianggap hal-hal yang kecil dan biasa. Akhlaq-akhlaq yang tidak baik, yang bukan hanya agama saja sebenarnya yang melarang, tapi norma-norma akhlak global tidak setuju dengan perbuatan tersebut.

Yang pertama yaitu Berbicara mesum…
Iya… berbicara mesum jika dilakukan didepan khalayak ramai tentu bukan sesuatu yang baik, dan tidak bisa kita terima, tapi sekarang hal itu bukanlah sesuatu yang asing dalam kehidupan kita, dalam obrolan ibu-ibu arisan (bahkan ibu-ibu pengajian), obrolan dikantor, iklan-iklan di TV dan lain-lainnya. Bahkan kemesuman publik bukan hanya dalam bentuk kata-kata saja tapi dalam bentuk lainnya, gambar visual, film, dan lain lainnya. Seperti cerita disini.
Meskipun sebagian besar menyadari bahwa hal tersebut tidak baik (buktinya kalau ada anaknya yang ikut mendengar atau melihat hal-hal tersebut akan serta merta dilarang), tapi dengan bermacam-macam alasan dan dalih bahkan disertai dengan dalil akan menolak mengkategorikan hal itu mesum dan tidak baik….
Yah mau bilang apa kalau semua beralasan (tergantung pribadi dan niatnya…)… mudah-mudahan niat mereka baik… karena hanya dia dan Allah yang tahu niat kita semua.

Hal yang kedua… yaitu kata-kata kotor dan kasar untuk memaki dan mengumpat.
Umpatan-umpatan seperti "anjing, babi dan lainnya terlalu sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari kita… bahkan lingkungan pendidikan pun tidak terbebas dari kata-kata kotor sejenis… tidak tahu kalau di tanah air (mudah-mudahan tidak terjadi) di negara Kuwait ini ada juga guru-guru yang notabene pendidik, yang seharusnya menjadi contoh baik, dalam beberapa kali saya mendengar mengumpat murid didiknya dengan kata-kata kotor. Seperti ucapan "Hai Onta, hai anak Onta" dan lainnya, pun bahkan dalam kehidupan keluarga, seorang ibu pernah saya dengar memaki anaknya dengan sebutan "anak setan"… apalagi dalam kehidupan diluar batas-batas pendidikan dan keluarga…

Dua hal ini yang kita renungkan… sebagai bahan intropeksi diri kita, terhadap hal-hal yang mungkin ada diantara kita yang menganggapnya hal-hal ringan dan kecil… tetapi sesungguhnya ia tidak ringan dan tidak kecil… sehingga Al Mahdi pun menghukum pelakunya dengan dera/ cambuk 80 kali???

Dan menyambung dengan postingan sebelum tentang rokok…
Ternyata Al Mahdi juga menganggap rokok adalah barang yang haram (terlepas perbedaan pendapat didalamnya… ia berhak memilih salah satu pendapat yang ada yaitu yang mengharamkan rokok), karena itu ia juga mengharamkan segala hal yang berhubungan dengan rokok: yang merokok di hukum 80 cambukan, sedang yang menyimpan, menjual dan membeli meskipun tidak memakai dihukum 27 cambukan…

Maka… ayo bersihkan lingkungan kita dari asap rokok… sebelum di cambuk Al Mahdi hehehe…